Top Headlines

25 November, 2009

Dasar Manajemen

DASAR-DASAR MANAJEMEN H0404003 / PKP

PENDAHULUAN
Istilah manajemen berasal dari kata kerja (bahasa Inggris) to manage yang berarti control. Dalam bahasa Indonesia istilah untuk kata manajemen diartikan dengan berbagai macam, antara lain sebagai berikut :
1. Lembaga Administrasi Negara, manajemen diartikan dengan istilah kepemimpinan.
2. Angkatan Darat, manajemen diartikan dengan istilah pembinaan.
3. Universitas Indonesia, manajemen diartikan dengan istilah ketatalaksanaan.
4. Universitas Gajahmada dan Universitas Pajajaran, manajemen diartikan dengan istilah pengurusan
Dalam Webster’s New Coolegiate Dictionary, kata manage dijelaskan berasal dari bahasa Itali “managgio” dari kata “managgiare” yang selanjutnya kata ini berasal dari bahasa Latin “manus” yang berarti tangan. Dalam kamus diatas kata “manage” diberi arti :
1) to direct and control (membimbing dan mengawasi).
2) to treat with care (memperlakukan dengan sekasama)
3) to carry on business or affairs (mengurus perniagaan, atau urusan-urusan/persoalan-persoalan).
4) to achieve one’s purpuse (mencapai tujuan tertentu)
Dilihat dari segi statis atau unsur wadah daripada administrasi adalah organisasi. Organisasi ini sendiri adalah alat administrasi dalam mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan ini organisasi sebagai segi statis harus di gerakan dengan suatu proses yang dinamik dan khas. Proses yang dinamik dan khas ini lazim disebut dengan istilah “manajemen”. Orang-orang yang melaksanakan manajemen (menggerakan organisasi) lazim disebut dengan istilah “manajer” atau anggota-anggota manajemen.
Manajemen sebagai proses khas yang menggerakan organisasi adalah sangat penting, karena tanpa manajemen yang efektif tak akan ada usaha yang akan berhasil cukup lama. Tercapainya tujuan organisasi baik tujuan ekonomis, social atau politik, untuk sebagian bersar tergantung pada kepada kemampuan para manajer dalam organisasi yang bersangkutan. Manajemen memberikan efektivitas pada usaha manusia
Dari uraian diatas nampak bahwa istilah manajemen berhubungan dengan usaha untuk mencapai tujuan tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang tersedia dalam organisasi dengan cara yang sebaik mungkin. Karena dalam pengertian “organisasi” selalu terkandung unsur sekelompok (lebih dari 2 orang) manusia maka manajemenpun biasanya digunakan dalam hubungan dengan usaha suatu kelompok manusia, walaupun manajemen itu dapat pula diterapkan terhadap usaha usaha seorang individu.
Dewasa ini kemajuan teknologi mendorong seseorang atau sekelompok orang berupaya melakukan manajerial dengan baik, sehingga memberikan kontribusi yang baik bagi perusahaan, dan juga sekitar perusahaan. Dalam kesempatan kali ini penulis mencoba untuk menelaah dari tiga artikel yang diunduh dari internet mengenai perusahaan keluarga, Peran CEO dalam keberhasilan IT dan Tanggung jawab sosial perusahaan.
Penulis melihat adanya sisi yang menarik dari ketiga artikel yang diunduh, terlebih melihat dari realiatas yang ada kita jarang memperhatikan hal-hal yang sangat kecil namun penting sebagai contoh perusahaan keluarga, dalam hal ini sampai saat ini sangat jarang sekali orang-orang untuk berinvestasi dengan keluarganya sendiri, dan kita bisa melihat salah satu contoh nyata adalah keluarga Bakrie yang sukses dalam berusaha dan tentunya dengan manajemen yang baik.

RINGKASAN DAN ULASAN
ARTIKEL 1: Perusahaan Keluarga
RINGKASAN :
Perusahaan keluarga adalah sebuah perusahaan yang dimiliki, dikontrol, dan dijalankan oleh anggota sebuah atau beberapa keluarga. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa semua pekerja dalam perusahaan harus merupakan anggota keluarga. Banyak perusahaan keluarga, terutama perusahaan-perusahaan kecil, memperkerjakan orang lain untuk menempati posisi rendahan, sementara posisi tinggi (top manager) dipegang oleh orang dari dalam keluarga pemilik perusahaan.
Partisipasi keluarga dalam perusahaan dapat memperkuat perusahaan tersebut karena biasanya anggota keluarga sangat loyal dan berdedikasi tinggi terhadap perusahaan milik keluarganya. Meskipun demikian, seringkali timbul masalah-masalah dalam mengatur perusahaan keluarga, terutama dalam hal pergantian kepemimpinan. Sering pula muncul benturan-benturan antara kepentingan keluarga dengan kepentingan perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan akan cenderung mempertahankan seorang anggota keluarga untuk bekerja meskipun ia kurang kompeten dalam pekerjaannya sehingga akan membahayakan kelangsungan hidup perusahaan
ULASAN:
Dilihat dari pengertian dan penjelasan yang ada beberapa kelebihan yang dapat di ambil dari perusahaan keluarga, yang pertama adalah hubungan yang dibentuk dalam perusahaan keluarga amat erat, posisi perusahaan di isi oleh keluarga pendiri, loyal dan dedikasi tinggi memajukan dan mempertahankan perusahaan. Disisi lain selain memiliki kelebihan perusahaan keluarga memiliki kekurangan diantaranya adalah pergantian kepemimpinan yang terkadang diributkan, penempatan anggota keluarga yang terkadang kurang berkompeten dengan bidangnya, sulit ditindak lanjuti secara hukum jika terkendala kasus hukum antar keluarga.

ARTIKEL 2: Peran CEO dalam Keberhasilan TI
RINGKASAN ARTIKEL :
Dalam lingkungan persaingan bisnis yang semakin ketat belakangan ini, penerapan TI tak serta merta mampu menjawab kebutuhan yang ada, melainkan bagaimana perusahaan mampu mengoptimalkan peran TI untuk meningkatkan daya saingnya. Dan, itu sangat membutuhkan strategi kepemimpinan yang tepat dari para eksekutif agar penerapan TI mampu mencapai sasaran yang diinginkan. Karenanya, tak heran jika berbagai perusahaan, baik besar, menengah maupun kecil, berupaya mencari cara-cara baru untuk menerapkan inisiatif TI yang kompleks, kritikal, dan seringkali memakan biaya.
Diperlukan pola kepemimpinan inovatif agar penerapan TI di perusahaan Anda sukses. Untuk keberhasilan penerapan TI, setidaknya ada tujuh strategi kepemimpinan yang membuka peluang keberhasilan setiap proyek TI, yakni
1. Selaraskan TI dengan Strategi
2. Prioritaskan IT Governance
3. Gunakan Metrik tapi jangan mendikte strategi
4. Komit terhadap arsitektur infroasi tunggal
5. Ciptakan Visi bersama CEO dan CIO
6. Kemabangkan keahlian CIO diluar teknologi
7. Tahu dan kapan bagaimana bermitra
ULASAN :
Dalam artikel yang dilansir dari situs e-bizz asia diulas bagaimana kita membuka peluang keberhasilan dalam setiap proyek yang akan dilaksanakan dalam hal ini menyangkut iinformasi dan teknologi. Dalam artikel ini disebutkan 7 jurus yang melancarkan keberhsailan dari proyek IT dalam perusahaan, karena pada intinya pola manajeman dan strategi kepemimpinan yang baiklah yang menciptakan suasana perusahaan yang baik dan dapat mencapai sasaran.
Karena memang yang dibutuhkan untuk saat ini adalah bagaimana sebuah perusahaan mampu memiliki taring dalam mengahadapi persaingan antar perusahaan. TI, Bisnis dan Perusahaan suatu paket yang tak akan lepas dan saling melengkapi untuk mencapai tujuan yang dirancang.


ARTIKEL 3 : TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
RINGKASAN :
Tanggung jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (selanjutnya dalam artikel akan disingkat CSR) adalah merupakan suatu konsep bahwa organisasi, khususnya ( namun bukan hanya) perusahaan adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap konsumen, karyawan, pemegang saham, komunitas dan lingkungan dalam segala aspek operasional perusahaan.
CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan" , dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata hanya berdasarkan faktor keuangan belaka seperti halnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekwensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang
Hari ini yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan pemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan ( misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Eropa. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR dari suatu perusahaan dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible investing).
Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian bea siswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas
Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.
ULASAN :
Hadirnya perusahaan di tengah-tengah masyarakat memberikan berbagai dampak, mulai dari dampak yang positif hinga dampak negatif yang ditimbulkannya, namun diluar itu ternyata setiap perusahaan-perusahaan yang berdiri di dunia ini di wajibkan bertanggung jawab terhadap lingkungan sekitar perusahaan atau yang lebih dikenal dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Karena CSR berhubungan erat dengan pembangunan berkelanjutan" , dimana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata hanya berdasarkan faktor keuangan belaka seperti halnya keuntungan atau deviden melainkan juga harus berdasarkan konsekwensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang Oleh sebab itu minimnya pengetahuan masyarakat terutama masyarakat indonesia tentang CSR mengakibatkan banyaknya kasus yang terjadi antara masyarakat dan perusahaan terkait dengan kompensasi.
Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan adanya komunikasi yang baik antara pihak peusahaan dan masyarakat, karena bagaimanapun juga sesuai dengan undang-undang yang berlaku, perusahaan dapat membangun perusahaannya dan juga membangun lingkungan dalam dan luar perusahaan. Pada akhirnya CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup


0 komentar:

Post a Comment

Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More