T6 Jurus Kilat Agar Wanita Capai Orgasme

Ketika melakukan seks dengan pasangan biasanya para lelaki hanya memikirkan kepuasan diri semata tanpa memperdulikan kepuasan dari wanita pasangannya.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Top Headlines

19 June, 2010

Lowongan pekerjaan di hailai

Share/Bookmark

HAILAI INTERNASIONAL EXECUTIVE CLUB SOLO



1. ASSITEN MANAGER MARKETING

· LAKI – LAKI / PEREMPUAN

· PENDIDIKAN MINIMAL D3

· PENGALAMAN MINIMAL 2 TAHUN SEBAGAI ASSISTEN MANAGER MARKETING

· MENGUASAI BAHASA INGGRIS DAN MANDARIN

· GOOD LOOKING DAN GOOD COMMUNICATION

· ORIENTAL FACE (LEBIH DIUTAMAKAN)

· MENGUASAI SEGMENT PASAR DUNIA ENTERTAINMENT

2. STAFF MARKETING

· LAKI – LAKI / PEREMPUAN, USIA MINIMAL 23 TAHUN

· MINIMAL LULUSAN D3 (SEGALA JURUSAN)

· PENGALAMAN MINIMAL 1 TAHUN SEBAGAI MARKETING DI BIDANG JASA ENTERTAINMENT / RESTAURANT/ HOTEL.

· BERPENAMPILAN MENARIK DAN MEMPUNYAI WAWASAN SEGMEN PASAR SOLO

· LUWES DAN CEKATAN DALAM BERHUBUNGAN DENGAN ORANG LAIN.

· MENGUASAI MS OFFICE (WINDOWS, EXCEL, COREL DRAW) LEBIH DIUTAMAKAN.

3. FINANCE ACCOUNTING MANAGER

· LAKI – LAKI, PEREMPUAN

· PENDIDIKAN MIN S1 AKUNTANSI

· PENGALAMAN MIN 2 TAHUN SEBAGAI FAM

· MENGUASAI PERPAJAKAN, BUDGETING, LAPORAN KEUANGAN, ANALISA KEUANGAN DAN COST CONTROL

· MENGUASAI PROGRAM KOMPUTER MINIMAL MS OFFICE

· JUJUR DAN BERTANGGUNG JAWAB

4. STAF ACCOUNTING

· PEREMPUAN

· PENDIDIKAN MINIAL D3 AKUNTANSI

· PENGALAMAN MINIMAL 1 TAHUN PADA JABATAN YANG SAMA

· MEMAHAMI LAPORAN KEUANGAN DAN PERPAJAKAN

· MAMPU MENGOPERASIKAN KOMPUTER (MS OFFICE)

· JUJUR DA BERTANGGUNG JAWAB

5. ASSITEN AMANGER ENTERTAINMENT

· LAKI – LAKI / PEREMPUAN MINIMAL 27 TAHUN

· PENDIDIKAN MINIMAL 2 TAHUN

· MEMPUNYAI JIWA ENTERTAIMENT DAN LEADERSHIP YANG KUAT

· MENGUASAI SEGMENTASI PASAR ENTERTAIMENT DAN PERKEMBANGAN MUSIK SERTA EVENT – EVENT YANG SEDANG TREND

· MEMPUNYAI DAYA KREATIFITAS YANG TINGGI

· MAU BEKERJA KERAS.

6. ASSITEN CHIRF MECHANICAL ENGINEERING

· LAKI – LAKI

· PENDIDIKAN MINIMAL STM

· PENGALAMAN DI BIDANG ME DAN GEDUNG ATARA LAIN : PENGOPERASIAN & PERAWATAN GENSET, INSTALASI LISTRIK, SISTEM KERJA AC & MESIN PENDINGIN, BIDANG SIPIL DAN PLUMBING

· MEMPUNYAI JIWA KEPEMIMPINAN YANG KUAT

· JUJUR DAN BERTANGGUNG JAWAB

7. SUPERVISOR PUB

· LAKI – LAKI

· USIA MIN 27 TAHUN

· PENDIDIKAN MINIMAL D3

· PENGALAMAN DIBIDANG DAN JABATAN YANG SAMA MIN 2 TAHUN

· MENGUASAI STANDART SERVICE INTERNASIONAL

· MEMPUNYAI JIWA ENTERTAINT DAN MENGETAHUI SEGMEN MUSIK YANG SEDANG TREND

· MEMPUNYAI LEADERSHIP YANG KUAT, KREATIF DAN KOMUNIKATIF

8. SUPERVISOR RESTAURANT

· LAKI – LAKI

· USIA MIN 27 TH

· PENDIDIKAN MIN D3

· PENGALAMAN DIBIDANG DAN JABATAN YANG SAMA MIN 2TH

· MENGUASAI CHINESS FOOD

· MEMPUNYAI LEADERSHIP YANG KUAT, KRATIF DAN KOMUNIKATIF.

9. SUPERVISOR KARAOKE

· LAKI – LAKI

· USIA MIN 27 TAHUN

· PENDIDIKAN MINIMAL D3

· PENGALAMAN DIBIDANG DAN JABATAN YANG SAMA MIN 2 TAHUN

· MENGUASAI STANDART SERVICE INTERNASIONAL

· MEMPUNYAI JIWA ENTERTAINT DAN MENGETAHUI SEGMEN MUSIK YANG SEDANG TREND

· MEMPUNYAI LEADERSHIP YANG KUAT, KREATIF DAN KOMUNIKATIF

10. SUPERVISOR BAR

· LAKI – LAKI

· USIA MIN 27 TAHUN

· PENDIDIKAN MINIMAL D3

· PENGALAMAN DIBIDANG DAN JABATAN YANG SAMA MIN 2 TAHUN

· MENGUASAI STANDART SERVICE INTERNASIONAL

· MENGUASAI JENIS MINUAN ( COCKTAIL DAN MOCKTAIL )

· MEMPUNYAI JIWA ENTERTAINT DAN MENGETAHUI SEGMEN MUSIK YANG SEDANG TREND

· MEMPUNYAI LEADERSHIP YANG KUAT, KREATIF DAN KOMUNIKATIF

11. KEPALA GA & PERSONALIA

· LAKI – LAKI USIA MINIMAL 25 TAHUN

· PENDIDIKAN MINIMAL S1

· PENGALAMAN MINIMAL 2 TH DIBIDANG PERSONALIA & GA

· MENGETAHUI SELUK BELUK MOBIL DAN PERAWATANNYA (DIUTAMAKAN)

· MOBILITAS TINGGI, MEMPUNYAI LEADERSHIP

· MEMILIKI SIM A (DIUTAMAKAN)

12. ARSITEK

· LAKI – LAKI / PEREMPUAN

· PENDIIDIKAN MINIMAL S1 ARSITEKTUR

· MENGUASAI PERENCANAAN GEDUNG DAN BANGUNAN

· PENGALAMAN DIBIDANG ARSITEKTUR MIN 2 TAHUN (LEBH DIUTAMAKAN)

· MAMPU MEMBUAT SKETSA GAMBAR BANGUANAN / GEDUNG SECARA MANUAL (TANPA PROGRAM KOMPUTER)

· BERJIWA KRATIF DAN INOVATIF

· JUJUR, TEKUN, ULET DAN BERTANGGUNG JAWAB

13. PENGAWAS PROYEK (PP)]

· LAKI – LAKI PEREMPUAN

· MINIMAL PENDIDIKAN MINIMAL S1 TEKNIK SIPIL

· PENGALAMAN MINIMAL 1 TAHUN DIBIDANGNYA

· MENGUASAI BUDGETING PROYEK

· MAMPU MENGOPERASIKAN KOMPUTER MINIMAL AUTOCAD

14. LEGAL / HUKUM (LH)

· PEREMPUAN

· PENDIDIKAN S1 HUKUM

· PENGALAMAN DI BIDANGNYA, MINIMAL 2 TH

· PERNAH BEKERJA DI KANTOR NOTAIRS (LEBIH DIUTAMAKAN)

· ORIENTAL FACE

· BERSEDIA DITEMAPATKAN DI JAKARTA

15. STAFF PRIBADI (SP)

· WANITA, PENDIDIKAN MINIMAL D3

· USIA MINIMAL 25 TAHUN

· BERKEPRIBADIAN MATANG (DEWASA)

· BERSEDIA TIDUR DI MESS (RUMAH TINGGAL)

· MEMPUNYAI SIM A DAN BISA MENGEMUDIKAN MOBIL

16. SEKRETARIS

· PEREMPUAN MINIMAL 24 TAHUN

· PENDIDIKAN MIN D3 JURUSAN SEKRETARIS

· PENGALAMAN DIBIDANG KESEKRETARIATAN MIN 2 TAHUN

· MAMPU BERBAHASA INNGRIS AKTIF (LESAN DAN TULISAN)

· CEKATAN DALAM BEKERJA

· GOOD LOOKI NG & GOOD COMMUNICATION

· BERSEDIA DITEMPATKAN DI JAKARTA



KIRIM LAMRAN LENGKAP DAN CANTUMKAN POSISI & NOMOR POSISI YANG DILAMAR DI KIRI AMPLOP KE ALAMAT :

HRD HAILAI INTERNASIONAL EXECUTIVE CLUB

JL. ADISUCIPTO NO. 146 SOLO.

Lowongan Pekerjaan Pt Garuda food pati

Share/Bookmark

PT. GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA

ROASTED PEANUTS DIVISION

Kami adalah sebuah perusahaan nasional yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman ringan. Kami mengundang Anda yang proaktif, kretif, dinamis, dan profesional untuk mengisi posisi sebagai berikut :



STAFF MANAGEMENT IMPROVEMENT

Jobdesk:

1. Koordinator implementasi improvement management system yang ada di perusahaan

2. Pendampingan SGA (Small Group Activity) dan SS (Suggestion System) di perusahaan

3. Auditor penerapan PDCA system di perusahaan



Persyaratan :

1. Pria, usia maks 26 tahun

2. Pendidikan S1 Teknik Industri, IPK min. 3,00 (skala 4,00)

3. Diutamakan berpengalaman min.1tahun, fresh graduate are welcome

4. Memiliki pengetahuan mengenai ISO 9001/14001/22000

5. Bahasa Inggris aktif

6. Berpengalaman dalam organisasi dan menyukai olah raga

7. Akfit, energik, pekerja keras, dan menyukai tantangan

8. Bersedia ditempatkan di Pati-Jawa Tengah



Kirimkan Lamaran & CV Lengkap Anda ke :

People Development (PDv)

PT. GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA

ROASTED PEANUTS DIVISION

Jl. Kembang Joyo No. 100 Pati 59118

atau via email : donny.nugroho@garudafood.co.id

Lamaran diterima paling lambat 26 Juni 2010

Lowongan pekerjaan Pt Garuda Food

Share/Bookmark

GARUDAFOOD, PT.
Dikirim oleh Administrator, 08 Juni 2010 | lowongan ditutup pada 26 Juni 2010
Posisi
STAFF MANAGEMENT IMPROVEMENT
Kategori pekerjaan
Management
Kirim ke
People Development (PDv) PT. GARUDAFOOD PUTRA PUTRI JAYA ROASTED PEANUTS DIVISION Jl. Kembang Joyo No. 100 Pati 59118 atau via email : donny.nugroho@garudafood.co.id Lamaran diterima paling lambat 26 Juni 2010
Lowongan ditutup
26 Juni 2010

Lowongan guru matematika

Share/Bookmark

LOWONGAN GURU MATEMATIKA DI SMK Katolik St. Mikael Surakarta
Dikirim oleh Administrator, 08 Juni 2010 | lowongan ditutup pada 00 0000
Posisi
GURU MATEMATIKA
Kategori pekerjaan
Social services
Kirim ke
HRD SMK Katolik St. Mikael Surakarta Jl. Mojo No. 1, Karangasem, Laweyan PoBox 215 Surakarta – 57145
Lowongan ditutup
00 0000
Informasi

Dibutuhkan 1 orang Guru Matematika dengan syarat sbb :

* S1 Matematika (diutamakan Laki-laki)
* Memiliki Akta IV
* IP > 3,0
* Menguasai Komputer Office dan Internet
* Nilai Plus : Komunikasi bahasa Inggris, Katolik, Fresh Graduate


Bagi yang berminat dan memenuhi persyaratan silahkan kirim lamaran ke :
HRD SMK Katolik St. Mikael Surakarta
Jl. Mojo No. 1, Karangasem, Laweyan
PoBox 215
Surakarta – 57145

Lowongan pekerjaan Indocement

Share/Bookmark
PERSYARATAN :



1. LULUSAN SARJANA (S1)
2. BIDANG :

* MESIN ( KONSTRUKSI, ENGINEERING, KONVERSI ENERGI, AUTOMOTIVE)
* ELEKTRO ( ARUS KUAT, ARUS LEMAH / INSTRUMENT )
* KIMIA ( TEKNIK KIMIA, KIMIA MURNI )
* TAMBANG UMUM
* GEOLOGI
* SIPIL KONSTRUKSI
* INDUSTRI ( TEKNIK INDUSTRI )
* INFORMATIKA ( SISTEM INFORMATIKA )
* KOMUNIKASI
* MANAJEMEN TRANSPORTASI DARAT
* MANAJEMEN PEMASARAN

1. IPK MINIMAL 2.75
2. USIA MAKSIMUM 26 TAHUN
3. LULUSAN TAHUN 2008, 2009, 2010
4. LULUS TES TERTULIS, WAWANCARA DAN KESEHATAN.


KIRIMKAN CV KE recruitment@indocement.co.id



Tes dilaksanakan Bulan Juli 2010 di PT. INDOCEMENT TUNGGAL PERKASA tbk., Citeureup, Bogor - Jawa Barat.

Lowongan Pekerjaan PT Rajawali Plantations

Share/Bookmark


Rajawali Plantations adalh perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang sedang berkembang di bawah rajawali group dengan Kantor Pusat di Jakarta dan Kebun yang tersebar di daerah Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Papua dan Papua Barat. Sejalan dengan perkembangan perusahaan, kami mengundang tenaga professional yang berkualitas untuk berkembang bersama kami untuk ditempatkan di lokasi perkebunan dengan posisi :

FIELD ASSISTANT TRAINEE (FAT)

TRAINEE ASISTEN LAPANGAN



Field Assistant akan mengikuti program pelatihan selama 6 bulan di lokasi Training Center Rajawali Plantations di Kalimantan Selatan. Setelah lulus dari program pelatihan ini peserta akan langsung ditempatkan di lokasi perkebunan Rajawali Plantations.

Kualifikasi :

· Pria, belum menikah, usia maksimum 27 tahun.

· Fresh graduate, pendidikan minimal D III Pertanian dengan Jurusan Agronomi, Ilmu Tanah, Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Teknologi Pertanian, Budidaya Tanaman Perkebunan

· IPK minimal 2.7 (skala 4)

Jika Anda menyukai tantangan, memiliki integritas tinggi, motivasi dan jujur dapat mengirimkan berkas lamaran disertai CV, Pas Foto terakhir, Copy ijazah dan transkrip nilai

Paling lambat tanggal 20 Juni 2010 ditujukan :

career@rajawaliplantations.com

atau

lamaran dapat dikumpulkan memlalui bagian kerjasama UNS

Waktu dan pelaksanaan testing dan interview akan diberitahukan kemudian. Hanya pelamar yang memenuhi kualifikasi yang akan diproses untuk mengikuti seleksi.

Tips dan trik CV untuk pelamar

Share/Bookmark

Arista Adi Nugroho, CDC Training and Recruitment Division Sebelas Maret University (UNS)

Beberapa Tips dan Saran Buat Pelamar/Pencari Kerja

Bagi anda pencari kerja yang mungkin mengalami masalah dalam membuat resume, mungkin ada baiknya anda mempertimbangkan beberapa saran berikut ini:

Lowongan pekerjaaan di OTSUKA

Share/Bookmark


hai temans mau banti ni ada lowongan pekerjaaan dari PT OTSUKA
info lengkap lihat di bawah ini

18 June, 2010

Intregritas UU no 16. tahun 2006

Share/Bookmark

Dalam UU No. 16 Tahun 2006 pasal 6 (2a) dinyatakan bahwa;.. penyuluhan dilaksanakan secara terintegrasi dengan subsistem pembangunan per-tanian, perikanan, dan kehutanan;

Tentang hal ini, perlu dipahami bahwa, dewasa ini, pemerintah menyelenggarakan tidak kurang dari 20 jenis penyuluhan pembangunan di pedesaan. Oleh sebab itu, perlu perenungan yang sungguh-sungguh, apakah penyuluhan (sektoral) pertanian masih diper-lukan, ataukah hanya dikembangkan satu kegiatan penyuluhan pembangunan perdesaan secara terinte-grasi dan holistic

Penyuluhan Pertanian Di Masa Reformasi

Share/Bookmark

Sejak bergulirnya reformasi pada awal 1998, yang diikuti dengan diberlakukannya UU No. 22 Tahun 1999 (yang telah diubah menjadi UU No. 32 Tahun 2004) tentang Pemerintahan Daerah, telah membawa perubahan yang mendasar bagi sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dari pemerin-tahan yangsentralistik menjadi desentralisasi yang memberi kewenangan yang luas, nyata dan bertang-gung-jawab kepada daerah.
Dengan kewenangan yang luas tersebut diharapkan agar daerah dapat mandiri dan mengembangan kemampuan dan prakarsanya untukmengelola sum-berdaya yang ada bagi kesejahteraan masyarakat. Di samping itu berkenaan dengan penyelenggaranotonomi daerah yang menekankan padaprinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat, pemera-taan dan keadilan serta memperhatikan potensi dan keaneka-ragaman daerah, membuka tantangan besar bagi daerah untuk meli-batkan peran serta masyara-kat dalam memajukan daerah.Lebih lanjut, kebijak-an tersebut juga dimaksudkanuntuk mendorong pemberdayaan masyarakat, menumbuhkan prakarsa dan kreativitas, serta meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Penyuluhan Pertanian Periode 1991-1996

Share/Bookmark

Penyuluhan Pertanian Periode 1991-1996

Seiring dengan dikeluarkannya SK Menteri Pertanian No. 58/Kpts/LP.120/2/91, kegiatan penyuluhan perta-nian yang sebelumnya menjadi tanggungjawab BIMAS, di serahkan Kepada masing-masing Direk-torat Jenderal dan di tingkat Propinsi/ Kabupaten Kotamadya diserahkan kepada Dinas Sub-sektor terkait. Sedang peran BPP tidak lagi sebagai unit pelaksana penyuluhan, melainkan hanya sebagai instalasi penyuluhan pertanian

Kegiatan Penyuluhan pertanian

Share/Bookmark

Penyuluh

Kegiatan penyuluhan pertanian dapat diartikan sebagai suatu proses yang dilakukan secara terus menerus oleh pemerintah atau suatu lembaga penyuluhan agar petani selalu tahu, mau, dan mampu mengadopsi inovasi demi tercapainya peningkatan pro­duktivitas dan pendapatan usahatani guna memperbaiki mutu hidup atau kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Karena itu, kegiatan penyuluhan akan membutuhkantenaga-tenaga penyuluh yang handal agar dapat melaksanakan kegiatan penyuluhan pertanian yang direncanakan.

Istilah ”penyuluh” itu sendiri, oleh Kelsey and Hearne (1958) disebut pekerja-penyuluhan (extension workers). Sedang Lippit (1958) dan Rogers (1983) disebutnya sebagai “agen perubahan: (change agent), yaituseseorang yang atas nama pemerintah atau lembaga penyuluhan berkewajiban untuk mempengaruhi proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh (calon) penerima manfaat penyuluhan untuk mengadopsi inovasi. Karena itu, seorang penyuluh haruslah professional, dalam arti memiliki kualifikasi tertentu baik yang menyangkut kepribadian, pengetahuan, sikap, dan ketrampil-an menyuluh tertentu.

Ragam Penyuluh Pertanian

Share/Bookmark

Ragam Penyuluh

Berdasarkan status dan lembaga tempatnya berkerja, penyuluh dibedakan dalam (UU No. 16 Tahun 2006):

(1)Penyuluh Pegawai Negeri Sipil (PNS), yaitu pegawai negeri yang ditetapkan dengan status jabatan fungsional sebagai penyuluh.

Penyuluh pertanian PNS mulai dikenal sejak awal 1970 seiring dengan dikembangkannya konsep “catur sarana unit desa” dalam program BIMAS.

Sedang jabatan fungsional penyuluh, mulai dibicarakan sejak pelaksanaan proyek penyuluhan tanaman pangan (National Food Crops Extension Project/NFCEP) sejak tahun 1976.

Seiring dengan dilaksanakannya Revitalisasi Penyuluhan pertanian, mulai tahun 1997 pemerintah mengangkat penyuluh-penyuluh baru dengan status Tenaga Honorer Lepas (THL) untuk menggantikan penyuluh yang telah memasuki masa pensiun, meninggal dunia, dan berpindah status kepegawaian/jabatannya.

(2)Penyuluh Swasta, yaitu penyuluh pertanian yang berstatus sebagai karyawan perusahaan swasta (produsen pupuk, pestisida, perusahaan benih/benih/alat/mesin pertanian, dll) yang mulai menunjukkan perannya seirting dengan semakin pesatnya penggunaan pupuk-buatan dan pestisida kimiawi.

Termasuk kategori penyuluh swasta adalah, penyuluh dari lembaga swadaya masyarakat (LSM) yang mulai menunjukkan peran pentingnya sejak awal dasawarsa 1990-an, dan mencapai puncaknya sejak bergulirnya reformasi yang antara lain ditandai dengan bergesernya pengakuan pemerintah terhadap peran-penting LSM.

Penyuluh swasta seperti yang disebutkan tersebut, mulai menunjukkan perannya.

(3)Penyuluh swadaya, yaitu petani atau warga masyarakat yang secara sukarela melakukan kegiatan penyuluhan di lingkungannya.

Peran penyuluh pertanian swadaya sudah mulai dirasakan manfaatnya sejak pelaksanaan program BIMAS di awal 1970-an.Dewasa ini, seiring dengan semakin terbukanya informasi dan teknologi komunikasi, peran penyuluh swadaya semakin lebih diakui dibanding penyuluh PNS yang lebih memfokuskan kegiatannya pada kebijakan dan rekomendasi teknis dari pemerintah, serta penyuluh swasta yang seringkali lebih mementingkan keuntungan perusahaan disbanding manfaatnya bagi masyarakat (petani).

Meneropong Masa depan penyuluhan di Indonesia

Share/Bookmark
Di masa mendatang, kegiatan penyuluhan pertanian akan menghadapi tantangan-tantangan, terutama yang diakibatkan oleh pertumbuhan populasi penduduk di tengah-tengah semakin sempitnya lahan per-tanian, sehingga usahatani harus semakin mengkhususkan diri serta meningkatkan efisiensinya.

Masa Depan penyuluhan Indonesia

Share/Bookmark

Hal yang harus diperhatikan berhubungan dengan masa depan penyuluhan di indonesia adalah sebagai berikut :

(1) Kemandirian Penyuluhan Oleh Masyarakat
Sejarah mencatat bahwa pelaksanaan penyuluhan pertanian, sejak jaman penjajahan Hindia Belanda, selalu didominasi oleh pemerintah. Hal ini terlihar bahwa, pelaksana penyuluhan pertanian dilakukan oleh “pangreh praja”, “pamong praja”, aparat Departemen/Dinas Pertanian, dan terakhir oleh Penyuluh Pertanian dengan status Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Dilihat dari kepentingan pemerintah, praktek penyuluhan seperti ini sangat cocok, karena semua kebijakannya selalu dapat diamankan dengan baik oleh para penyuluh PNS yang sangat “loyal” kepada pemerintah (yang membayar, menghidupi, dan membuatnya memper-oleh penghargaan dari masyarakatnya). Sayangnya kebijakan peme-rintah tidak selalu berpihak kepada petani. Bahkan seringkali campur-tangan pemerintah tidak memberikan perbaikan tetapi justru merugikan kepentingan petani dan lebih mementingkan pemangku-kepentingan yang lain.
Praktek serupa, juga dapat dicermati dari kegiatan penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh (perusahaan) swasta yang lebih menguntungkan dan atau berorientasi kepada kepentingan pengusaha dari pada kepentingan petani; serta penyuluhan pertanian yang dilakukan oleh beberapa oknum pegiat lembaga swadaya masyarakat (LSM), yang lebih berorientasi dan menguntungkan (agenda terselubung) penyandang dana, atau kepentingan Asing.

Pengalaman tersebut, mendorong pemikiran kearah kemandirian penyelenggaran penyuluhan oleh masyarakat, untuk kepentingan masyarakat. Sebab, selama penyuluh berasal (diangkat dan dibayar) pihak luar, selama itu pula mereka akan lebih berpihak kepada kepentingan “luar” disbanding kepentingan petaninya.
Pemikiran seperti itu, juga disampaikan oleh Puspadi (2006) yang menyatakan bahwa: penyuluhan yang dikelola petani merupakan pendekatan penyelenggaraan penyuluhan pertanian partisipatif pada tingkat tertinggi yang merupakan alternatif untuk mendekatkan sumberdaya informasi dan teknologi di pedesaan.
Terkait dengan hal ini, sering muncul pertanyaan: apakah masyarakt mampu membiayai penyuluhnya? Jawabnya: mampu, asal benar-benar diberi kesempatan dan kepercayaan untuk melepaskan diri dari proyek-proyek pemerintah, swasta dan LSM.

(2) Desentralisasi Penyuluhan
Seiring dengan kebijakan desentralisasi pemerintahan yang digulirkan sebagai tuntutan reformasi sejak diundangkannya UU No. 22 Tahun 1999, desentralisasi penyuluhan pertanian yang sudah digulirkan sejak tahun 1995 semakin menjadi keharusan.
Terkait dengan itu, penyuluhan spesifik lokal yang memperhatikan indigenuous technology, serta budaya dan kearifan-lokal semakin menjadi kebutuhan di masa depan

(3) Privatisasi Penyuluhan Pertanian
Dominasi pemerintah dalam penyelenggaraan penyuluhan, tidak saja terlihat pada pengangkatan tenaga penyuluh, tetapi juga dalam pembiayaan kegiatan penyuluhan. Sayangnya, tidak semua penye-lenggara pemerintah memahami arti penting penyuluhan untuk kepentingan jangka pendek kaitannya dengan pencapaian target pem-bangunan, maupun kepentingan jangka panjang kaitannya dengan investasi sumberdaya manusia.
Akibatnya, kegiatan penyuluhan sangat tergantung kepada pema-haman masing-masing kepala peme-rintahannya untuk menyediakan anggaran penyuluhan pertanian.

(4) Integrasi Penyuluhan Pembangunan
Dalam UU No. 16 Tahun 2006 pasal 6 (2a) dinyatakan bahwa; penyuluhan dilaksanakan secara terintegrasi dengan subsistem pembangunan pertanian, perikanan, dan kehutanan;
Tentang hal ini, perlu dipahami bahwa, dewasa ini, pemerintah menyelenggarakan tidak kurang dari 20 jenis penyuluhan pemba-ngunan di pedesaan (Sutadi, 1999). Oleh sebab itu, perlu perenungan yang sungguh-sungguh, apakah penyuluhan (sektoral) pertanian masih diperlukan, ataukah hanya dikembangkan sebagai sub-sistem dari sistem penyuluhan pembangunan perdesaan secara terintegrasi dan holistik

Kekuatan dan keberhasilan penyuluhan di indonesia

Share/Bookmark

kekuatan dan perubahan penyuluhan per-tanian akan selalu terkait dengan keempat hal yang akan dikemuka-kan berikut ini (Rivera & Gustafson, 1991):

(1) Iklim ekonomi dan Politik
Sejak krisis ekonomi dan politik melanda beberapa negara pada akhir abad 20, banyak negara yang tidak lagi mampu membiayai kegiatan publik di tengah-tengah tuntutan demokratisasi.
Karena itu, kegiatan penyuluhan harus dilaksanakan seca-ra lebih efisien untuk dapat melayani kelompok sasaran yang lebih luas, dan di lain pihak, pemerintah akan lebih banyak menyerahkan kegiatan penyuluhan kepada pihak swasta.

(2) Konteks sosial di wilayah pedesaan
Di masa depan, masyarakat pedesaan relatif berpendidikan, lebih banyak memperoleh informasi dari media masa serta terbuka dari isolasi geograpis, lebih memiliki aksesi-bilitas dengan kehidupan bangsanya sendiri dan dunia internasional. Karena itu, penyuluh-an pertanian harus mampu menjawab tantangan pertumbuhan penduduk, meningkatnya urbanisasi, perubahan aturan/kebijakan, persyaratan pasar, serta kebutuhan masyarakat akan beragam layanan seperti: pelatihan, spesialisasi, pelatihan kompetensi dan bentuk-bentuk organisasi (Moris, 1991). Sehubungan dengan itu, penyuluhan pertanian di masa depan harus meninggalkan mono-poli pemerintah sebagai penyelenggara penyuluhan, mampu melayani beragam kelompok-sasaran yang berbeda, tidak saja terkait dengan keragaman kategori adopternya, tetapi juga yang terkait dengan aksesibilitas pasar, derajat komersialisasi serta ketergantungannya pada usahatani untuk perbaikan penda-patan dan kesejahteraannya.

(3) Sistem Pengetahuan
Terjadinya perubahan politik yang berdampak pada debiro-kratisasi, desentralisasi (pelimpahan kewenangan) dan devolusi (penyerahan kewenangan) kepada masyarakat lokal, juga akan berimbas pada pengembangan usahatani yang memiliki spesifi-kasi lokal. Pengakuan terhadap pentingnya spesifikasi lokal, harus dihadapi dengan pengakuan penyuluh terhadap kemampuan petani, pengalaman petani, penelitian yang dilakukan petani, serta upaya-upaya pengembangan yang dilakukan. Oleh sebab itu, penyuluh harus menjalin hubungan yang partisipatip dengan kelompok sasarannya, khususnya dalam pemanfaatan media-masa untuk menunjang kegiatan penyuluhan di wilayah-kerjanya.

(4) Teknologi Informasi
Perkembangan telekomunikasi dan penggunaan komputer pribadi/ PC akan sangat berpengaruh terhadap kegiatan penyuluhan per-tanian di masa depan. Kelompok sasaran yang memiliki kemam-puan memanfaatkan teknologi informasi/IT akan relatif lebih independen. Dengan demikian, fungsi penyuluh tidak lagi “menyampaikan pesan” melainkan lebih bersifat fasilitatif dan konsultatif, dan karena itu akan menuntut jalinan interaksi partisipatip yang semakin intensif dengan kelompok-sasarannya.

Undang-undang sistem penyuluhan pertanian


Sebagai tindak lanjut pencanangan Revitalisasi Pertanian, Perikanan dan Kehutanan pada tanggal 11 Nopember 2005, pada tanggal 15 Nopember 2006 pemerintah menetapkan Undang-undang No. 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan, yang mencakup:

(1) Kebijakan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(2) Kelembagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(3) Ketenagaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(4) Penyelenggaraan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutan-an
(5) Pembiayaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan
(6) Pengawasan dan pembinaan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan

Kehadiran Undang-undang tersebut, oleh banyak kalangan disambut dengan sangat antusias, khususnya oleh para penyuluh pertanian, karena setidak-tidaknya sudah ada landasan hukum yang kuat yang mengatur segala sesuatu yang berkaitan dengan kegiatan Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan.
Tetapi jika dicermati, terdapat beberapa hal yang layak dikritisi, yaitu:

(1) Nomenklatur yang digunakan

Penggunaan nama Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan, dapat menimbulkan kerancuan pemahaman dalam masyharakat, yang sejak lama telah mengartikan pertanian dalam arti-sempit (pertanian tanaman pangan dan hortikultura) dan dalam arti-luas (pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan).
Penggunaan nomenklatur seperti itu, sangat jelas hanya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, karena kebetulan di jajaran birokrasi yang sedang berkuasa terdapat 3 (tiga) Departemen lingkup pertanian, yaitu: Departemen Pertanian, Departemen Kehutanan, serta Departemen Kelautan dan Perikanan, yang sewaktu-waktu dapat diganti tergantung kepada rezim yang sedang berkuasa.
(2) Kebijakan yang sentralistis

Meskipun kegiatan penyuluhan pertanian sudah diserahkan kepada pemerintah Kabupaten/Kota jauh hari sebelum reformasi, tetapi peran pemerintah nasional (pusat) dalam UU No. 16 Tahun 2006 masih sangat kuat, seperti tersebut dalam:

a) Pasal 18, tentang kelembagaan penyuluhan pemerintah
b) Pasal 21 (3), tentang peningkatan mutu penyuluh
c) Pasal 25, tentang pedoman penyusunan programa penyuluhan
d) Pasal 28 (3), tentang penetapan teknologi-tertentu
e) Pasal 33, tentang pembiayaan penyuluhan
f) Pasal 34, tentang pembinaan dan pengawasan

(3) Dominasi penyuluhan oleh pemerintah

Harus diakui bahwa, kegiatan penyuluhan pertanian selama ini lebih didominasi oleh pemerintah, baik dalam perumusan kebijakan, ketenagaan penyuluh, penyediaan sarana dan prasarana, pembiayaan, serta pengawasan dan pembinaan penyuluhan,
Terkait tentang hal ini, dominasi pemerintah masih terlihat pada pasal Pasal 28 (3), tentang penetapan teknologi-tertentu dan pasal 32 (5) tentang pembiayaan penyuluhan. Di samping itu, rencana Departe-men Pertanian untuk mengangkat tenaga penyuluh sebanyak seorang/ desa, semakin menunjukkan dominasi pemerintah dalam penyuluhan pertanian.

(4) Pengembangan penyuluhan swasta dan swadaya

Meskipun dalam pasal 20, dinyatakan bahwa tenaga penyuluh pertanian terdiri dari: penyuluh PNS, penyuluh swasta dan penyuluh swadaya, tetapi tidak ada satu pasal/ayat yang menyebutkan upaya pemerintah untuk mengembangkan kegiatan penyuluh swasta dan swadaya. Artinya, tidak ada upaya pemerintah yang secara aktif dan sungguh-sungguh mengembangkan kegiatan penyuluh swasta dan swadaya. Pada pasal 21 (2) pemerintah hanya sekadar memfasilitasi pendidikan dan pelatihan bagi penyuluh swasta dan swadaya. Demikian juga, pada pasal 33 (5), pembiayaan kegiatan penyuluh swasta dan swadaya hanya dapat dibantu oleh pemerintah dan pemerintah daerah

(5) Kemandirian Penyuluhan Oleh Masyarakat

Sejarah mencatat bahwa pelaksanaan penyuluhan pertanian, sejak jaman penjajahan Hindia Belanda, selalu didominasi oleh pemerintah. Hal ini terlihar bahwa, pelaksana penyuluhan pertanian dilakukan oleh “pangreh praja”, “pamong praja”, aparat Departemen/Dinas Pertanian, dan terakhir oleh Penyuluh Pertanian dengan status Pega-wai Negeri Sipil (PNS).
Dilihat dari kepentingan pemerintah, praktek penyuluhan seperti ini sangat cocok, karena semua kebijakannya selalu dapat diamankan dengan baik oleh para penyuluh PNS yang sangat “loyal” kepada pemerintah (yang membayar, menghidupi, dan membuatnya mem-peroleh penghargaan dari masyarakatnya). Sayangnya kebijakan pemerintah tidak selalu berpihak kepada petani. Bahkan seringkali campur-tangan pemerintah tidak memberikan perbaikan tetapi justru merugikan kepentingan petani dan lebih mementingkan pemangku-kepentingan yang lain.



Share/Bookmark

pendekatan pembelajaran penyuluhan pertanian

Share/Bookmark

pendekatan penekatan yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran penyuluhan pertanian antara lain adalah sebagai berikut :
a) Pendekatan Pembelajaran untuk Pembangunan Pertanian Berkelanjutan, yang bertumpu pada 3 (tiga) konsep dasar, yaitu:

1) Kompetensi profesional, melalui pengembangan kemampuan praktisi dengan beragam teori, nilai-nilai, dan kepercayaan tertentu.
2) Penggunaan teori-sistem dan filsafat ilmu dalam kegiatan praktis
3) Belajar kriitis, melalui proses belajar bersama untuk meng-kritisi setiap alternatip perubahan yang ditawarkan.

b) Pendekatan Navigator (Boon dan Murray, 2001), yaitu suatu percepatan perubahan melalaui pengembangan SDM, pembelaran berkelanjutan, dan pola-pikir baru untuk mem-bantu para produsen agar terus melakukan perubahan-perubahan, yang secara singkat disampaikan dalam Gambar 38.

c) Orientasi masa-depan, dan bukan apa yang dilakukan sekarang (Toscano, 2001), dengan memperhatikan:
 kecenderungan global
 perubahan-perubahan masa depan
 perubahan kependudukan
 kemajuan bioteknologi modern
 hukum internasional
 etika dan lingkungan
 kecenderungan bisnis global
 kecenderungan lokakarya global

d) Orientasi kepada keinginan kelompok sasaran (Mcleish, et al, 001) terhadap informasi yang:

 cermat, bersahabat, menyadarkan
 tertulis, sehingga membantu pengambilan keputusan
 sederhana, singkat, dan jelas tentang pesan yang ditonjolkan
 membantu pengembangan diri/usahanya.
 cermat, bersahabat, menyadarkan
 tertulis, sehingga membantu pengambilan keputusan
 sederhana, singkat, dan jelas tentang pesan yang ditonjolkan
 membantu pengembangan diri/usahanya.

) Pendekatan ekonomi/manajemen usahatani, yang mencakup:
 sumbangan yang diberikan (Evenson, 1997)
 efektivitas pembiayaan (Adhikarya, 1995)
 kepuasan pelanggan (Rennekamp et al, 2001) yaitu: relevansi, mutu, kemanfaatan, dan layanan.
 keunikan bisnis (Reeve, 2001)
 perencanaan pemasaran (Nehiley, 2001) yang terdiri: inventarisasi pelanggan, tujuan dan sasaran pemasaran, putuskan pesan yang ingin disampaikan,manfaatkan media yang tepat.

Revitalisasi penyuuhan

Share/Bookmark

Revitalisasi Penyuluhan Pertanian

(1) Rekayasa Ulang

Mengahadapi beragam tantangan sebagaimana di kemu-kakan di atas, banyak pihak telah mengajukan rumusan pemecahan atau solusinya.
Menghadapi 8 tantangan generik yang dikemukakan, Feder. et al (2001) menawarkan solusinya sebagai berikut:

a) Pengembangan manajemen penyuluhan, melalui modifikasi dan mengoreksi kelemahan-kelemahan sistem-kerja Latihan dan Kunjungan (LAKU) yang terbukti mampu meningkatkan mutu penyuluhan dan profesionalisme penyuluhnya, agar:

1) dilaksanakan dengan lebih partisipatip
2) penyesuaian jadwal LAKU, baik yang menyangkut kunjungan ke petani maupun pelatihan dan supervisi terhadap penyuluh.
3) lebih banyak memanfaatkan penyuluh sukarela, dan atau penyuluh yang diangkat dan dibiayai oleh kelom-pok-tani..
4) lebih banyak memanfaatkan media-masa untuk men-dukung kegiatan LAKU.
5) mempererat jalinan keterkaitan penyuluh dengan peneliti dan stakeholders maupun sumber-sumber informasi yang lain
6) mengintensifkan kegiatan supervisi yang lebih bersifat peme-cahan masalah dibanding “pengawasan”

b) Desentralisasi penyuluhan, yang tidak sekadar merupakan pelim-pahan wewenang penyuluhan kepada pemerintah daerah dan masyarakat lokal, tetapi juga memberikan alokasi anggaran yang lebih besar kepada daerah, serta kewenangan untuk mengem-bangkan sistem penyuluhannya sendiri.

c) Fokus kepada pengembangan sentra-sentra komoditi-unggulan, yang memiliki nilai ekonomi dan berdaya saing tinggi.

d) Pembayaran “biaya penyuluhan” oleh penerima manfaat, untuk mempercepat pengembalian investasi penyuluhan.

e) Keragaman kelembagaan melalui mobilisasi pelaku-pelaku lain. Seperti: LSM, Organisasi Profesi, Perguruan Tinggi, Produsen, Pelaku Bisnis, dll.

f) Pendekatan pemberdayaan dan partisipatip, untuk mengembang-kan swadaya dan kemandirian masyarakat.

g) Privatisasi secara bertahap, sejak dari kerjasama, kontrak-kegiat-an penyuluhan, sampai dengan menyerahkan sepenuhnya kegiat-an penyuluhan dari pemerintah kepada pihak swasta/LSM.

h) Pengembangan jejaring yang memungkinkan masyarakat dapat berinteraksi dan memanfaatkan media yang tepat, seperti:

1) penyadaran melalui media masa dan pertunjukan yang populer.
2) penumbuhan minat melalui pertemuan kelompok, kelompen-capir, dan pertemuan-lapang.
3) kegiatan penilaian melalui demonstrasi-cara dan hasil
4) mendorong uji-coba, melalui kunjungan, pertukaran-petani, pengujian lokal dan demonstrasi
5) layanan bagi adopter, melalui perlombaan, pemberian peng-hargaan, pengakuan, dll.

4 masalah dalam dunia penyuluhan pertanian di abad 21

Share/Bookmark

Marsh dan Pannel (1999) mengungkapkan adanya 4 (empat) masalah yang akan dihadapi di awal abad 21 ini, yaitu:

1) Kemampuan penelitian dan aliran informasi yang dihasilkan.
2) Efisiensi dan keberlanjutan setiap pembaharuan organisasi dan rancangan yang disiapkan.
3) Kesalahan pasar dan informasi tentang sifat-sifat produk pertani-an yang dihasilkan
4) Metoda penyuluhan dan alih-teknologi

Berkaitan dengan pelibatan “generasi muda” dalam kegiatan penyu-luhan pertanian, pengalaman 4-H menunjukkan bahwa

1) Perubahan desa menjadi perkotaan, telah mengakibatkan susutnya remaja yang tertarik terlibat pada kelompok 4-H.
2) Hambatan dalam memadukan kegiatan sekolah dengan kegiatan 4-H.
3) Keberlanjutan pembiayaan yang disediakan lembaga peme rintah maupun politikus yang dialokasikan untuk kegiatan penyuluhan pertanian.
4) Semakin sulitnya memperoleh tenaga sukarela
5) Semakin susahnya mengangkat staf baru
6) Semakin tidak memadainya perlengkapan penyuluhan dibanding kemajuan teknologi perlengkapan pendidikan pada umumnya.

Kelemahan kegiatan penyuluahan pertanian

Share/Bookmark

ardikanto (1998; 2000) mensinyalir beberapa kelemahan dalam kegiatan penyuluhan pertanian yang menyangkut banyak hal, yaitu:

1) Penggunaan Istilah Penyuluhan

Berbicara tentang penggunaan istilah penyuluhan pem- bangunan, perkembangan sejak pertengahan 1980-an, ternyata sering tidak menguntungkan kegiatan penyuluhan pembangunan itu sendiri.
Hal ini disebabkan karena, sering digunakannya/dimasyarakat-kannya penggunaan istilah “penyuluhan” oleh pihak-pihak di luar “penyuluh pertanian” (yang seharusnya layak disyukuri), kegiatan penyuluhan menjadi kehilangan mak-na, atau dalam istilah lain boleh dikatakan telah meng-alami “erosi nilai”. Sebab, banyak kalangan sering terlalu menyederhanakan pengertian dan tujuan penyuluhan.
Penyuluhan bukan lagi dihayati sebagai kegiatan yang memer-lukan kerja-keras, dan ketekunan yang melelahkan serta seringkali harus dibarengi dengan korban perasaan untuk membantu masyarakat agar mampu membantu dirinya sendiri guna mempe-rbaiki kesejahteraan atau mutu-hidupnya, melainkan seringkali hanya diartikan sebagai kegiatan omong-omong tanpa makna, atau bahkan sekadar datang untuk minta tanda-tangan (bukti kehadir-annya) guna memperoleh (menipu) biaya perjalanan. Oleh sebab itu, kemudian oleh kalangan terbatas muncul pemikiran untuk mencari istilah pengganti yang lebih “segar”, bergengsi, dan menarik perhatian, tanpa menghilangkan makna penyuluhan yang sebenarnya. Istilah yang ditawarkan itu (antara lain) adalah: edfikasi yang merupakan akronim dari pokok-pokok kegiatan penyuluhan yang mencakup: edukasi, diseminasi inovasi, fasilitasi, koordinasi, supervisi, dan evaluasi.

2) Profesionalisme Penyuluhan
Erosi nilai dari kegiatan penyuluhan tersebut, jika ditelusuri, sebe-narnya disebabkan oleh rendahnya profesionalisme penyuluhan pem-bangunan, yang menyangkut:

a) Keahlian Penyuluh, yang oleh maraknya globalisasi infor-masi, sering ketinggalan dibanding keahlian para praktisi atau penerima manfaat penyuluhannya.
b) Kebanggaan Profesi Penyuluhan, karena jabatan fungsional yang disandang para penyuluh dinilai lebih rendah atau kalah status dibanding jabatan struktural yang lebih bergengsi dan memper-oleh (lebih) banyak kemudahan serta kesempatan memperkaya diri.
c) Etika Profesi Penyuluhan, yang tidak lagi dihayati sebagai peker-jaan yang penuh pengabdian, melainkan telah teracuni oleh kebijakan pemerintah di masa lalu, tamanya dalam pelaksanaan program GEMA PALAGUNG yang memberikan insentif sebesar 1% (dibayarkan di muka) kepada penyluh (PPL) dari jumlah nilai usulan Kredit Usahatani (KUT) yang direkomendasikan, tanpa harus menunggu efektiivitas atau seberapa jauh KUT tersebut benar-benar memberikan kenaikan produksi dan pendapatan petaninya.

3) Unsur-unsur Sistem Penyuluhan Pertanian

Berkaitan dengan unsur-unsur penyuluan, tantang-tantangan muncul dari semua unsur komunikasinya, yaitu:

a) Penyuluh, yang selama ini adalah tergolong “orang luar” (baik aparat pemerintah atau aktivis LSM) yang tidak dibayar (diangkat dan diberhentikan) oleh penerima manfaatnya. Karena itu, dalam melaksanakan kegiatannya seringkali tidak mangacu kepada kepentingan masyarakat penerima manfaatnya, melainkan lebih mementingkan keinginan pemerintah atau “visi dan misi” LSM-nya.
Di samping itu, belum terbangunnya kebanggaan profesi di kalangan penyuluh, serta rendahnya penghargaan masyarakat maupun aparat pemerintah terhadap arti penting penyuluh dan kegiatan penyuluhan.

b) Materi Penyuluhan, umumnya masih didominasi oleh materi-teknis, dan belum banyak memperhatikan kebtuhan penerima manfaatnya, utamanya tentang manajemen, permintaan pasar, kewirausahaan dan pentingnya pendidikan politik
Sumber informasi yang masih didominasi dari Dinas/Lembaga Penelitian, sementara itu, kearifan tradisional belum banyak digali bahkan cenderung tidak dihargai.

c) Metoda Penyuluhan, masih terpusat pada pemanfaatan media interpersonal dan belum banyak memanfaatkan multi-media secara proporsional.
Secara teoritis, kegiatan penyuluhan hanya mengacu kepada konsep-konsep pendidikan dan komunikasi, dan belum meman-faatkan konsep-konsep psikologi-sosial, serta pemasaran-sosial.

d) Pendekatan dan Strategi Penyuluhan
Satu hal yang layak dicermati adalah, banyak kebijakan pembangunan yang tidak menggunakan pendekatan kesejahteraan masyarakat, tetapi lebih mengutamakan pendekatan kekuasaan.
Seiring dengan itu, kegiatan penyuluhan lebih ditekankan pada pendekatan proyek (NFCEP, NAEP, P4K, dll) yang tidak berbekas seiring dengan selesainya proyeki. Padahal, penyuluhan pembangunan mestinya menggunakan pendekatan pengembangan masyarakat (community development) yang sekali dimulai, harus dilaksanakan secara berkelanjutan.

e) Efektivitas Penyuluhan
Kegiatan penyuluhan, secara konseptual masih sangat konven-sional dalam arti terbatas menggunakan konsep-konsep pendi-dikan dan atau komunikasi. Tetapi, pendekatan bisnis dengan pemasaran belum banyak didisksikan, dikerjakan, dan diajarkan,

Perjalanan BIMAS

Share/Bookmark

Diawali dengan kegiatan Demonstrasi Masal oleh IPB di Karawang pada 1964/65-1965/1966, sejak 1966 pemerintah menetapkan kebi-jakan Bimbingan Masal (BIMAS).Dalam organisasi BIMAS tersebut Perguruan Tinggi terlibat secara aktif, meskipun keberadaan mahasiswa sebagai tenaga penyuluh bersifat sementara (selama satu musim).

Kebijakan BIMAS ini dalam perjalanannya beberapa kali mengalami penyempurnaaa, seperti:

a)Pada musim tanamn 1968/69 dilaksanakan Bimas Gotong Royong, yang dalam pelaksanaannya bekerjasama dengan pihak swasta, utamanya dalam pengadaan sarana produksi (pupuk dan pestisida), seperti: CIBA-Geigy, COOPA, Nichimen, dan Patra Tani (Pertamina)

b)Mulai 1969/70, diubah menjadi Bimas Nasional Yang Disempur-nakan (BNYD).

Pada masa ini, terjadi perubahan pada paket sarana produksi yang semula mewajibkan petani untuk mengambil Paket-kredit, diberi kebebasan sesuai dengan kebutuhannya. Bagi yang sama sekali tidak mengambil kredit, digolongkan sebagai peserta intensifikasi masala (INMAS).

c)Mulai 1970/71, mulai dikenalkan konsep ” Catur Sarana Unit Desa” (Hadisapoetro, 1973) yaitu disediakannya ”agri support services” pada setiap Unit Desa (seluas 500-1.000 Ha) yang terdiri dari;

iPenyuluh Pertanian Lapangan (PPL) yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai tenaga pengganti mahasiswa. Yang berperan untuk melakukan pengujian dan penyuluhan

iLembaga Kredit (BRI Unit Desa), yang ber-peran dalam penyaluran dan penarikan kredit prosuksi

iKiosk sarana produksi

iKoperasi Unit Desa (KUD) yang berperan dalam pengolahan dan pemasaran produk

Pada masa pelaksanaan BIMAS, dikenalkan beberapa metoda,sistem kerja, dan kelembagaan penyuluhan sebagai berikut:

a)Memasuki musim tanam 1989/70, mulai dikenal-kan beberapa metoda penyuluhan Demonstrasi Cara dalam bentuk Demplot, yang dibarengi dengan Demonstrasi Hasil dalam bentuk penye-lenggaraan FFD (Farmers Field Day)

b)Mulai musim tanamn 1976/77, dikenalkan sistem kerja Latihan dan Kunjungan (LAKU) atau Training and Visit (TV) mengadop-si konsep dan pengalaman Benor dan Harison (1977)

c)Mulai 1979 dikenalkan inovasi-sosial berupa Intensifikasi Khusus yaitu usahatani kelompok seluas 1.000 Ha, sebagai pendukung inovasi teknologi yang tekah mengalami ”levelling off”

d)Mulai 1987, dilaksanakan Supra Insus, yaitu pelaksanaan INSUS yang disertai penerapan 10 Jurus Teknologi.

e)Penataan Kelembagaan Penyuluhan;

iSampai dengan 1976, kegiatan penyuluhan pertanian di tingkat propinsi dan kabupaten dilaksanakan dan menjadi tanggungjawab Dinas Pertanian sebagai Ketua Harian BIMAS.

iMulai 1976 – 1991, penyuluhan pertanian di tingkat propinsi dan kabupaten dilaksanakan dan menjadi tanggungjawab Sekretariat Pembina/Pelaksana BIMAS.

Khusus tentang pelaksanaan sistim kerja LAKU (TV), meskipun pertukaran pengetahuan berlangsung linier, tetapi terbukti mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyuluhan pertanian.

Hal ini disebabkan karena, melalui sistim LAKU (TV);

a)Ada kejelasan tugas penyuluh pertanian (PPL, PPM, dan PPS) sebagai tenaga fungsional yang hanya dibebani tugas penyuluhan dan dibebaskan dari tugas-tugas sampiran yang semestinya menjadi beban tugas aparat struktural.

Berkaitan dengan itu, para penyuluh (PPL, PPM, dan PPS) diberi kebebasan untuk berkomunikasi dan atau mencari informasi ke Lembaga/Balai Penelitian, Perguruan Tinggi dan Dinas/Instansi/ Lembaga lain yang relevan.

b)Ada kejelasan tentang batas wilayah kerja penyu-luh pertanian lapang, serta jumlah kelompok tani (16 kelompok) yang menjadi klien-nya, yang harus dikunjungi secara tetap (tempat dan waktu-nya), teratur (sesuai jadwal) dan berkelanjutan setiap 2 minggu(2 kali/bulan)

c)Setiap penyuluh pertanian lapang (PPL) memperoleh pelatihan dan supervisi secara teratur dan berkala, setiap 2 minggu ( 2 kali/bulan)

d)Materi penyuluhan pada setiap kunjungan diran-cang bersama antara penyuluh dan petani, sesuai kebutuhan yang relevan dengan tahapan kegiatan usahatani.Demikian pula, materi pelatihan PPL juga dirancang bersama antara PPL, PPM dan PPS sesuai dengan kebutuhan kunjungan PPL pada minggu berikutnya.

e)Berkaitan dengan materi penyuluhan, sebelum melakukan pertemuan dengan kelompok-tani, PPL terlebih dulu melakukan ”problem hunting” melalui pengamatan-lapang.Kegiatan ”problem hunting” seperti itu, juga dilakukan oleh PPM, PPS dan Fasilitator Pelatihan yang lain, sebelum melakukan pelatihan juga terlebih dahulu melaku-kan kegiatan problem hunting.

f)Materi penyuluhan yang dilakukan PPL terhadap kelompokl-tani maupun materi pelatihan bagi PPL yang dilakukan oleh PPM, PPS dan Fasilitator yang lain terfokus pada:

·Pemecahan masalah yang dihadapi petani/ PPL

·Penyampaian inovasi yang relevan dengan tahapan kegiatan usahatani

·Penyampaian informasi aktual tentang kebi-jakan pemerintah (pusat dan atau daerah) yang harus segera disampaikan

·Rumusan tentang acara dan materi kunjuung-an/pelatihan (yang akan diselenggarakan pada) 2 minggu berikutnya.

g)Untuk menunjang kegiatan penyuluhan, kepada penyuluh (PPL, PPM, dan PPS) juga disediakan anggaran uang kerja bimbingan (UKB) untuk melakukan kegiatan pengujian-lokal, demonstra-si-plot, dll.

Penyuluhan di Indonesia samapi saat ini

Share/Bookmark

Penyuluhan Pertanian sebagai salah satu faktor pelancar Pembangunan Pertanian. Tetapi, dalam sejarah pembangunan pertani-an di Indonesia sejak jaman penjajahan Belanda, kegiatan penyuluhan pertanian selalu menjadi pemicu dan pemacu pembangunan pertanian.Bahkan, pemerintah Indonesia pernah memperoleh penghargaan dari FAO atas keberhasilan penyuluhan pertanian dalam mendukung keberhasiln pencapaian swasembada beras pada tahun 1984.

Sejak dikenalkannya kegiatan penyuluhan pertanian di Indonesia pada masa penjajahan Hindia Belanda hingga era reformasi di awal abad 21, terdapat beragam pengalaman belajar (lesson learned) sebagai berikut:

(1)Seiring dengan meningkatnya kegiatan penyuluhan pertanian sebagai bagian tak terpisahkan dari upaya pembangunan pertanian yang dilaksanakan oleh pemerintah (yang sedang berkuasa) di Indonesia, yang (pernah) melibatkan perguruan tinggi sebagai bagian organik dalam struktur organisasi BIMAS, pengembangan penyuluhan sebagaI ”ilmu” tersendiri telah memperoleh per-hatian kalangan perguruan tinggi.

(2)Penerapan sistim kerja LAKU (TV) melalui proyek NFCEP/NAEP, terbukti telah mampu meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyuluh-an pertanian.

(3)Menurunnya ”pamor” penyuluhan pertanian yang dilakukan pemerintah, selain disebabkan oleh perkembangan teknologi informasi yang memung kinkan petani dapat mengakses beragam sumber informasi/inovasi, serta munculnya pelaku penyu-luhan pertanian yang lain (seperti: perguruan tinggi, produsen sarana produksi, dan LSM), juga disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang ”memperluas wilayah kerja” penyuluh pertanian lapangan.

(4)Kurangnya koordinasi antaran BIPP (sebagai lembaga yang khusus menangani penyuluhan pertanian) dengan Dinas (Teknis) terkait,juga menjadi faktor melemahnya pamor penyuluhan pertanian yang dilakukan pemerintah

(5)Belum diterbitkannya beragam peraturan pelaksanaan sebagaimanan diamanatkan dalam UU No. 16 Tahun 2006, merupakan faktor utama belum efektifnya upaya revitalisasi penyuluhan pertanian.

Pengertian penyuluhan pertanian bagian 2

Share/Bookmark

banyak definisi yang kita ketahui tentang penyuluhan, utamananya adalah penyuluhan pertanian, dan sebagian pakar menyebutkan tentang pengertian penyuluhan pertanian adalah sebagai berikut : Pengertian dari penyuluhan adalah proses perubahan sosial, ekonomi dan politik untuk memberdayakan dan memperkuat kemampuan semua “stakeholders” agribisnis melalui proses belajar bersama yang partisipatif, agar terjadi perubahan perilaku pada diri setiap individu dan masyarakatnya untuk mengelola kegiatan agribisnisnya yang semakin produktif dan efisien, demi terwujudnya kehidupan yang baik, dan semakin sejahtera secara berkelanjutan (Mardikanto, 2003).

sedangkan pakar lain yaitu van den ban menyatakan dalam bukunya bahwa Ban (1999) menyatakan bahwa penyuluhan merupakan sebuah intervensi sosial yang melibatkan penggunaan komunikasi informasi secara sadar untuk membantu masyarakat membentuk pendapat mereka sendiri dan mengambil keputusan dengan baik. sedangkan bapak Margono Slamet (2000) menegaskan bahwa inti dari kegiatan penyuluhan adalah untuk memberdayakan masyarakat. Memberdayakan berarti memberi daya kepada yang tidak berdaya dan atau mengembangkan daya yang sudah dimiliki menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat bagi masyarakat yang bersangkutan.


sejauh ini definisi penyuluhan akan terus berkembang seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologioleh sebab itu pengertian dasar tetaplah menjadi patokan untuk menyebut sebuah arti dari penyuluhan.

BUDIDAYA CACING TANAH ( Lumbricus sp.) bagian 2

Share/Bookmark


PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
Pembuatan kandang sebaiknya menggunakan bahan-bahan yang murah dan mudah didapat seperti bambu, rumbia, papan bekas, ijuk dan genteng tanah liat. Salah satu contoh kandang permanen untuk peternakan skala besar adalah yang berukuran 1,5 x 18 m dengan tinggi 0,45 m. Didalamnya dibuat rak-rak bertingkat sebagai tempat wadah-wadah pemeliharaan. Bangunan kandang dapat pula tanpa dinding (bangunan terbuka). Model-model sistem budidaya, antara lain rak berbaki, kotak bertumpuk, pancing bertingkat atau pancing berjajar..
2. Pembibitan
Persiapan yang diperlukan dalam pembudidayaan cacing tanah adalah meramu media tumbuh, menyediakan bibit unggul, mempersiapkan kandang cacing dan kandang pelindung.
1. Pemilihan Bibit Calon Induk
Sebaiknya dalam beternak cacing tanah secara komersial digunakan bibit yang sudah ada karena diperlukan dalam jumlah yang besar. Namun bila akan dimulai dari skala kecil dapat pula dipakai bibit cacing tanah dari alam, yaitu dari tumpukan sampah yang membusuk atau dari tempat pembuangan kotoran hewan.
2. Pemeliharaan Bibit Calon Induk
Pemeliharaan dapat dibagi menjadi beberapa cara:
1. pemeliharaan cacing tanah sebanyak-banyaknya sesuai tempat yang digunakan. Cacing tanah dapat dipilih yang muda atau dewasa. Jika sarang berukuran tinggi sekitar 0,3 m, panjang 2,5 m dan lebar kurang lebih 1 m, dapat ditampung sekitar 10.000 ekor cacing tanah dewasa.
2. pemeliharaan dimulai dengan jumlah kecil. Jika jumlahnya telah bertambah, sebagian cacing tanah dipindahkan ke bak lain.
3. pemeliharaan kombinasi cara a dan b.
4. pemeliharaan khusus kokon sampai anak, setelah dewasa di pindah ke bak lain.
5. Pemeliharaan khusus cacing dewasa sebagai bibit.
3. Sistem Pemuliabiakan
Apabila media pemeliharaan telah siap dan bibit cacing tanah sudah ada, maka penanaman dapat segera dilaksanakan dalam wadah pemeliharaan. Bibit cacing tanah yang ada tidaklah sekaligus dimasukan ke dalam media, tetapi harus dicoba sedikit demi sedikit. Beberapa bibit cacing tanah diletakan di atas media, kemudian diamati apakah bibit cacing itu masuk ke dalam media atau tidak. Jika terlihat masuk, baru bibit cacing yang lain dimasukkan. Setiap 3 jam sekali diamati, mungkin ada yang berkeliaran di atas media atau ada yang meninggalkan media (wadah). Apabila dalam waktu 12 jam tidak ada yang meninggalkan wadah berarti cacing tanah itu betah dan media sudah cocok. Sebaliknya bila media tidak cocok, cacing akan berkeliaran di permukaan media. Untuk mengatasinya, media harus segera diganti dengan yang baru. Perbaikan dapat dilakukan dengan cara disiram dengan air, kemudian diperas hingga air perasannya terlihat berwarna bening (tidak berwarna hitam atau cokelat tua).
4. Reproduksi, Perkawinan
Cacing tanah termasuk hewan hermaprodit, yaitu memiliki alat kelamin jantan dan betina dalam satu tubuh. Namun demikian, untuk pembuahan, tidak dapat dilakukannya sendiri. Dari perkawinan sepasang cacing tanah, masing-masing akan dihasilkan satu kokon yang berisi telur-telur. Kokon berbentuk lonjong dan berukuran sekitar 1/3 besar kepala korek api. Kokon ini diletakkan di tempat yang lembab. Dalam waktu 14-21 hari kokon akan menetas. Setiap kokon akan menghasilkan 2-20 ekor, rata-rata 4 ekor. Diperkirakan 100 ekor cacing dapat menghasilkan 100.000 cacing dalam waktu 1 tahun. Cacing tanah mulai dewasa setelah berumur 2-3 bulan yang ditandai dengan adanya gelang (klitelum) pada tubuh bagian depan. Selama 7-10 hari setelah perkawinan cacing dewasa akan dihasilkan 1 kokon.
3. Pemeliharaan
1. Pemberian Pakan
Cacing tanah diberi pakan sekali dalam sehari semalam sebanyak berat cacing tanah yang ditanam. Apabila yang ditanam 1 Kg, maka pakan yang harus diberikan juga harus 1 Kg. Secara umum pakan cacing tanah adalah berupa semua kotoran hewan, kecuali kotoran yang hanya dipakai sebagai media. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian pakan pada cacing tanah, antara lain :
1.
1.
 pakan yang diberikan harus dijadikan bubuk atau bubur dengan cara diblender.
 bubur pakan ditaburkan rata di atas media, tetapi tidak menutupi seluruh permukaan media, sekitar 2-3 dari peti wadah tidak ditaburi pakan.
 pakan ditutup dengan plastik, karung , atau bahan lain yang tidak tembus cahaya.
 pemberian pakan berikutnya, apabila masih tersisa pakan terdahulu, harus diaduk dan jumlah pakan yang diberikan dikurangi.
 bubur pakan yang akan diberikan pada cacing tanah mempunyai perbandingan air 1:1.
2. Penggantian Media
Media yang sudah menjadi tanah/kascing atau yang telah banyak telur (kokon) harus diganti. Supaya cacing cepat berkembang, maka telur, anak dan induk dipisahkan dan ditumbuhkan pada media baru. Rata rata penggantian media dilakukan dalam jangka waktu 2 Minggu.
3. Proses Kelahiran
Bahan untuk media pembuatan sarang adalah: kotoran hewan, dedaunan/Buah-buahan, batang pisang, limbah rumah tangga, limbah pasar, kertas koran/kardus/kayu lapuk/bubur kayu. Bahan yang tersedia terlebih dahulu dipotong sepanjang 2,5 Cm. Berbagai bahan, kecuali kotoran ternak, diaduk dan ditambah air kemudian diaduk kembali. Bahan campuran dan kotaran ternak dijadikan satu dengan persentase perbandingan 70:30 ditambah air secukupnya supaya tetap basah.
7. HAMA DAN PENYAKIT
Keberhasilan beternak cacing tanah tidak terlepas dari pengendalian terhadap hama dan musuh cacing tanah. Beberapa hama dan musuh cacing tanah antara lain: semut, kumbang, burung, kelabang, lipan, lalat, tikus, katak, tupai, ayam, itik, ular, angsa, lintah, kutu dan lain-lain. Musuh yang juga ditakuti adalah semut merah yang memakan pakan cacing tanah yang mengandung karbohidrat dan lemak. Padahal kedua zat ini diperlukan untuk penggemukan cacing tanah. Pencegahan serangan semut merah dilakukan dengan cara disekitar wadah pemeliharaan (dirambang) diberi air cukup.
8. PANEN
Dalam beternak cacing tanah ada dua hasil terpenting (utama) yang dapat diharapkan, yaitu biomas (cacing tanah itu sendiri) dan kascing (bekas cacing). Panen cacing dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah dengan mengunakan alat penerangan seperti lampu petromaks, lampu neon atau bohlam. Cacing tanah sangat sensitif terhadap cahaya sehingga mereka akan berkumpul di bagian atas media. Kemudian kita tinggal memisahkan cacing tanah itu dengan medianya. Ada cara panen yang lebih ekonomis dengan membalikan sarang. Dibalik sarang yang gelap ini cacing biasanya berkumpul dan cacing mudah terkumpul, kemudian sarang dibalik kembali dan pisahkan cacing yang tertinggal. Jika pada saat panen sudah terlihat adanya kokon (kumpulan telur), maka sarang dikembalikan pada wadah semula dan diberi pakan hingga sekitar 30 hari. Dalam jangka waktu itu, telur akan menetas. Dan cacing tanah dapat diambil untuk dipindahkan ke wadah pemeliharaan yang baru dan kascingnya siap di panen.

Kedewasaan seorang pemimpin

Share/Bookmark


Istilah adult berasal dari bahasa latin yang diambil dari kata adultus berarti telah tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran yang sempurna atau telah menjadi dewasa (Hurlock, 1992). Oleh karena itu seorang yang disebut dewasa adalah individu yang telah siap menerima kedudukan dalam masyarakat. Sedangkan kedewasaan atau kematangan adalah suatu keadaan bergerak maju ke arah kesempurnaan. Kedewasaan bukanlah suatu keadaan yang statis, tetapi merupakan suatu keadaan menjadi.... (a state of becoming).

Junk Food apa itu?

Share/Bookmark

Junk food adalah istilah yang mendeskripsikan makanan yang tidak sehat atau memiliki sedikit kandungan nutrisi. Junk food mengandung jumlah lemak yang besar. Makanan cepat saji seperti hamburger, kentang goreng, pizza, kebab dan lain sebagainya.
Junk food bukanlah barang haram yang tidak boleh di konsumsi. Anda boleh saja menikmati godaan rasa dari junk food ini, dengan memperhatikan langkah-langkah cerdik saat mengkonsumsinya. Beberapa tips yang disarankan dibawah ini dapat berguna bagi anda untuk menghindari efek buruk dari konsumsi junk food.
1. Pilihlah nasi untuk makanan pokok
Jika anda ke restoran siap saji, yang menyediakan kentang goreng dan nasi putih, maka pilihlah nasi sebagai makanan pokok. Hal ini akan mengurangi konsumsi lemak dan natrium yang banyak terdapat pada kentang goreng.
2. Kurangi porsi dan ukuran
Belilah makanan dalam jumlah secukupnya dan cobalah berbagi dengan rekan anda. Ini akan mengurangi asupan gizi berlebih yang bisa menimbulkan kegemukan.
3. Ganti soft drink dengan air mineral atau jus buah
Soft drink banyak mengandung gula dan rendah nilai vitaminnya, maka sebaiknya pilih air putih yang tidak mengandung kalori atau jus buah yang mengandung banyak vitamin.
4. Jangan mengkomsumsi kulit ayam
Ingat, kulit ayam adalah sumber lemak jenuh dan kolesterol, karena itu buanglah bagian kulit dan nikmatilah dagingnya.
5. Mintalah salad
Tambahkan salad pada menu anda sebagai sayuran yang mengandung banyak vitamin dan serat.
6. Kurangi saus dan mayonnaise
Kurangi penggunaan saus dan mayonnaise, karena saus banyak mengandung natrium dan pengawet sedangkan mayonnaise mengandung lemak tinggi.
7. Bacalah informasi nilai gizi pada label kemasan
Biasakan membaca informasi nilai gizi pada kemasan makanan yang anda beli, sehingga anda bisa mengira-ngira jenis dan jumlah zat gizi yang anda konsumsi.
8. Biasakan sarapan pagi di rumah
Mulailah hari anda dengan mengkonsumsi makanan sehat di rumah seperti jus buah, susu, sereal dan buah. Sarapan pagi di rumah akan mengurangi keinginan untuk membeli jajanan atau cemilan yang tidak sehat di luar rumah.
9. Kurangi frekuensi makan junk food
Perhatikan frekuensi anda mengkomsi junk food, aturlah agar tidak melebihi 3-4 kali dalam sebulan.
10. Olahraga
Tingkatkan kebugaran tubuh dengan berolahraga secara teratur. Olahraga akan membakar energi yang berasal dari konsumsi berlebih.
Nah, dengan uraian diatas, kita bisa mengkonsumsi junk food dengan memperhatikan beberapa hal seperti jumlah dan frekuensi mengkonsumsinya, serta keseimbangan komposisi gizinya

infeksi pada asma / atshma

Share/Bookmark



Infeksi bisa terjadi dimana saja, kapan saja, termasuk pada penyandang asma karena asma merupakan penyakit inflamasi kronik saluran pernapasan. Penyebab infeksi biasanya karena adanya kuman, yang dapat berupa bakteri ataupun virus. Infeksi pada asma terjadi pada permukaan dalam (mukosa) saluran napas karena adanya virus influenza yang penyebarannya melalui udara.
Infeksi yang terjadi karena bakteri biasanya disebabkan oleh bakteri pnemococus, staphylococcus dan streptococcus. Sebenarnya bakteri ini ada yang hidup normal dalam tubuh, namun jika kondisi tubuh menurun bakteri tersebut akan berubah menjadi jahat dan menyebabkan infeksi.
Terjadinya Infeksi
Infeksi terjadi karena masuknya kuman ke dalam tubuh. Kuman tersebut akan menimbulkan sakit di dalam tubuh yang berupa radang. Oleh karena itu, virus yang masuk ke dalam tubuh penyandang asma sering menimbulkan serangan asma. Hal ini dikarenakan protein-protein virus melalui mekanisme reaksi antigen, antibody menyebabkan hipersensistif saluran napas sehingga timbul serangan asma.
Gejala awal yang dapat diketahui bila terjadi infeksi pada asma adalah dengan adanya dahak atau riak yang bertambah banyak atau berubah warna atau berbau. Dahak sebelum terjadi serangan asma ataupun infeksi berwarna putih bening, sedangkan bila terjadi infeksi pada serangan asma dahak berwarna kuning. Pada saat seorang terkena infeksi lebih berat lagi maka dahak akan berubah menjadi hijau.
Penanggulangan Infeksi
Sebelum terjadinya infeksi pada asma, biasanya terjadi serangan asma. Maka untuk pencegahannya, serangan asma tersebut harus diobati segera dengan menggunakan obat asma, seperti pelega napas atau anti inflamasi. Bila terjadi infeksi diobati dengan antibiotik. Antibiotik ini akan membunuh kuman yang menyebabkan infeksi dan bila kuman tersebut mati maka jaringan akan membaik kembali dan serangan asma menjadi reda atau membaik. Hal itu dilakukan jika infeksi disebabkan oleh bakteri.
Jika infeksi disebabkan oleh virus, untuk pengobatannya cukup dengan makanan bergizi dan istirahat yang cukup, di samping obat asmanya harus lengkap yaitu obat pelega dan anti inflamasi. Untuk mencegah penyebaran, sebaiknya menggunakan masker karena virus ini menyebar melalui udara dan masuk melalui saluran pernapasan. Dengan menggunakan masker, maka virus menyebar melalui udara tidak melalui orang lain. Penanggulangan infeksi pada asma dapat dilakukan dengan menjaga stamina dan keseimbangan tubuh sehingga tidak tertular infeksi.
Faktor pencetus yang menyebabkan serangan asma, kalau tidak dapat dihindari oleh penderitanya akan menyebabkan serangan asmanya sulit diatasi dan asma itu menjadi tidak terkontrol. Dengan asma yang tidak terkontrol ini, maka penderita akan mudah terkena infeksi. Golongan asma apapun dapat terkena infeksi. Tentunya, asma berat dan asma yang tidak terkontrol akan lebih mudah terkena infeksi dibanding asma yang ringan ataupun sedang.
Pada dasarnya, orang yang terkena infeksi harus mendapat gizi yang baik, istirahat, serta vitamin yang cukup karena infeksi tersebut menyebabkan luka di dalam tubuh. Penyembuhan dapat terjadi jika penyebab luka dibunuh dan jaringan yang luka disupport agar cepat diganti dengan jaringan yang baru.

obat asma

Share/Bookmark

Asma merupakan penyakit kronik saluran napas yang memerlukan pengobatan dalam jangka waktu tertentu dan cukup lama. Pada dasarnya pengobatan bagi penderita asma dibagi menjadi dua yaitu:

• Pengobatan rutin “pengontrol asma”, obat jenis ini harus digunakan setiap hari untuk mencegah kambuhnya serangan asma dan mencegah bertambah beratnya penyakit.
• Pengobatan saat serangan “pelega napas”, obat jenis ini harus segera digunakan bila timbul tanda tanda serangan asma dini, seperti batuk, sesak, rasa berat didada atau penurunan fungsi paru. Penggunaan obat ini dapat mencegah timbulnya serangan asma yang berat. Bila serangan asma timbul dengan derajat berat dapat sampai menimbulkan kematian, sedangkan bila segera diatasi asma tidak mengganggu aktiviti dan produktiviti. Penderita asma dapat hidup normal layaknya orang yang tidak menderita asma.

Obat asma terdapat dalam berbagai macam bentuk antara lain: tablet, sirup puyer racikan atau injeksi. Dari hasil penelitian kedokteran, obat asma dibuat dalam bentuk inhaler agar obat dapat langsung bekerja pada sasaran yaitu saluran napas, karena gangguan pada penyakit asma yang utama adalah pada saluran napas, dimana terdapat radang kronik dengan pengerutan saluran dan sumbatan oleh dahak yang lengket. Dengan bentuk inhaler/hirup manfaat obat dapat langsung segera dirasakan, sesak menjadi berkurang dalam 5-10 menit. Selain itu keunggulan lain dari obat inhaler adalah obat ini menggunakan dosis yang sangat kecil (dalam microgram) sehingga efek samping obat dapat dihindari.

Penanggulangan asma dan memonitor Asma

Share/Bookmark

Bagaimana asma diobati?
Pada dasarnya penanganan asma yang paling efektif adalah dengan menghindari fa ktor-faktor pencetus asma dan menggunakan obat asma untuk mengurangi pembengkakan saluran pernafasan. Pengobatan asma secara cepat/jangka pendek yaitu dengan menggunakan ob at pelega saluran pernafasan seperti inhaler dan nebulizer yang berfungsi menghentikan serangan asma. Pengobatan jangka panjang yang berfungsi untuk mencegah terjadinya serangan asma adalah dengan menggunakan obat-obatan seperti steroid berfungsi untuk tetap membuat saluran pernafasan terbuka dan menggurangi pembengkakan.

Bagaimana asma dimonitor?
Anda dapat memonitor asma dirumah dengan menggunakan alat yang disebut “Peak Flow Meter”. Alat ini akan memperlihatkan ukuran kecepatan maksimal udara yang dapat dihembuskan oleh paru-paru anda. Dengan memonitor puncak hembusan nafas anda setiap hari, anda dapat memprediksi dan mengambil tindakan pencegahan agar tidak mengalami serangan asma.

faktor pencetus terjadinya asma

Share/Bookmark



Faktor Pencetus Serangan Asma
A. Faktor penjamu, faktor pada pasien
 Aspek genetik
 Kemungkinan alergi
 Saluran napas yang memang mudah terangsang
 Jenis kelamin
 Ras/etnik
B. Faktor lingkungan
1. Bahan-bahan di dalam ruangan :
- Tungau debu rumah
- Binatang, kecoa
2. Bahan-bahan di luar ruangan
- Tepung sari bunga
- Jamur
3. Makanan-makanan tertentu, Bahan pengawet, penyedap,
pewarna makanan
4. Obat-obatan tertentu
5. Iritan (parfum, bau-bauan merangsang, household spray )
6. Ekspresi emosi yang berlebihan
7. Asap rokok dari perokok aktif dan pasif
8. Polusi udara dari luar dan dalam ruangan
9. Infeksi saluran napas
10. Exercise induced asthma, mereka yang kambuh asmanya ketika
melakukan aktivitas fisik tertentu.
11. Perubahan cuaca

Pengertian dan definisi asma serta gejalanya

Share/Bookmark



Asma adalah penyakit inflamasi (radang) kronik saluran napas menyebabkan peningkatan hiperesponsif jalan nafas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi (nafas berbunyi ngik-ngik), sesak nafas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama malam menjelang dini hari. Gejala tersebut terjadi berhubungan dengan obstruksi jalan nafas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversible dengan atau tanpa pengobatan.
Seperti diketahui, saluran napas manusia bermula dari mulut dan hidung, lalu bersatu di daerah leher menjadi trakea (tenggorok) yang akan masuk ke paru. Di dalam paru, satu saluran napas trakea itu akan bercabang dua, satu ke paru kiri dan satu lagi ke paru kanan. Setelah itu, masing-masing akan bercabang-cabang lagi, makin lama tentu makin kecil sampai 23 kali dan berujung di alveoli, tempat terjadi pertukaran gas, oksigen (O 2 ) masuk ke pembuluh darah, dan karbon dioksida (CO 2 ) dikeluarkan.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More