Belakangan ini, marak sekali muncul lembaga keuangan berlabelkan syariah, baik itu bank syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah maupun lembaga pembiayaan syariah. Hal tersebut menandakan bahwa bisnis keuangan syariah merupakan bisnis yang menjanjikan, semoga bukan sekedar untuk mengikuti trend yang sedang marak.
Dilihat dari trend, memang maraknya lembaga keuangan syariah adalah sesuatu yang wajar, mengingat mayoritas penduduk indonesia adalah muslim, sehingga menjadi pangsa pasar yang potensial. Terlebih lagi bagi asuransi syariah. Dengan makin banyaknya asuransi syariah yang berdiri, tentunya pilihan (calon) nasabah menjadi semakin banyak, bukan hanya satu atau dua perusahaan yang menawarkan berbagai macam features produk, tapi bahkan puluhan perusahaan yang memiliki produk asuransi syariah.
So, agar kita tidak rugi bila kita memilih asuransi syariah mana yang kita pilih, ada beberapa trik yang perlu kita perhatikan :
Pengalaman perusahaan dalam menjalankan bisnis asuransi syariah
Seberapa lama perusahaan tersebut menjalankan bisnis asuransi syariah, semakin lama perusahaan berkecimpung dalam bisnis yang dijalaninya, tentunya bisa menggambarkan bagaimana kondisi perusahaan tersebut. Selain itu juga bagaimana pengalaman perusahaan tersebut dalam pembayaran klaim kepada nasabahnya, apa pernah perusahaan tersebut lalai dalam hal pembayaran klaim kepada nasabahnya. Ini menjadi catatan yang harus diperhatikan bagi calon nasabah.
Kejelasan akad (perjanjian asuransi)
Isi perjanjian memegang peranan penting menyangkut status premi kita. Bila akadnya asuransi syariah, seharusnya tidakada istilah "dana hangus"untuk asuransi jiwa, sehingga jika seorang nasabah karena sesuatu hal tidak memperpanjang preminya dan di tahun kedua hendak dicairkan, seharusnya dana premi yang sudah disetor masih ada, walaupun nilanya bukan 100% lagi.
Ilustrasi yang diberikan
Sebuah ilustrasi menggambarkan berapa dana yang akan diperoleh calon nasabah untuk masa akhir periode perjanjian. Jika ilustrasi yang diberikan sangat tidak wajar, misal memberikan keuntungan (bagi hasil) di atas bagi hasil bank pada umumnya, kita jangan langsung tergiur, namun kita harus mensikapi dengan bijak. Jangan2 nasib dana kita nanti tak tahu kemana. Ingat beberapa contoh nasabah tertipu karena biasanya terbuai dengan ilustrasi yang bombastis.
Kesesuain manfaat yang diberikan
Sebelum membeli produk yang kita inginkan, kita harus baca dulu manfaat dari features produk yang mau kita beli. Misal manfaatnya hanya untuk resiko meninggal, maka kita tidak akan mendapatkan manfaat ketika kita cuma mengalami sakit atau luka2. Atau sebaliknya, yang kita beli adalah produk asuransi kecelakaan saja, maka kita tidak akan mendapatkan manfaat ketika kita terkena penyakit tertentu. Jadi harus jelas apa yang mau kita beli.
Tarif Premi
Tarif premi yang cukup kompetitif dalam arti bukan murahan, bisa dijadikan patokan dalam memilih perusahaan asuransi yang akan kita pilih, Namun ini bukan yang utama, karena bisa jadi dengan premi yang murahan, perusahaan ingin mengeruk dana sebesar-besarnya, sedangkan manfaat asuranasi yang diberikan sudah dipersempit. Misal asuransi mobil hanya dengan rate 1,00% belum tentu akan cukup untuk menutup biaya operasional perusahaan, apalagi untuk bayar klaim.
Demikian tips ringkas untuk bisa dimaklumi, semoga kita semakin jeli dalam memilih asuransi mana yang akan kita beli. So, jangan lagi tertipu dengan berbagai iming2 yang menggiurkan. Teliti sebelum membeli.
0 komentar:
Post a Comment
Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini