Top Headlines

24 January, 2010

Soal-soal Peternakan

1. jelaskan secara terurai mengenai tanda-tanda hewan akan melahirkan, pada sapi, kuda dan domba.


Jawaban : tanda-tanda hewan akan melahirkan adalah seiring dengan membesarnya perut, kelenjar mamari juga membesar dan mulai mensekresi zat yang menyerupai air susu dan juga timbul pembengkakkan (endema) pada ddinding venrtal abdomen kira-kira pada saat bersamaan dengan mulainya sekresi kelenjar mamari, terutama apabila ini adalah kebuntingan yang pertama. Vulva membengkak dan biasanya mengeluarkan mucus yang kental. Tanda-tanda yang lain berupa relaksasi dinding abdominal dan flanknya “tenggelam”, perutnya “jatuh”. Dengan dekatnya saat kelahiranm ternak menjadi tak bisa istirahat, umumnya mencari “seclusion, merebahkan diri dan bangkit berulang kali, mengeluarkan urine sering kali, dan biasanya mengeluarkan banyak tenaga..
Pada sapi : anak sapi dalam keadaan normal akan terlahir dengan kaki depan terlebih dahulu, dengan kepala yang di rentangkan dan hidung berada dalam kotak dengan sarkum dari induk. Kontraksi uterus akan emndoong plaseta fetal (kantung-kantungair) ke servik uterus. Tekanan yang terus menerus ini menyebabkan serviks mengalami dilatasi bertahap sehingga fetus dapat lewat kea rah pelvis indul. Ketita kantung air pecah, uterus mengalami kontraksi lebih keras terhadap fetus dan disaat yang sama otot-otot abdominal mulai berkontraksi lebih kuat untuk mengeluarkan fetus melalui saluran kelahiran. (proses domba sama dengan sapi)
Pada kuda berbeda karena kaki seekor kuda labih panjang dari kaki anak sapi anak kuda berada hamper seluruhnya berada di badan uterus, sedangkan anak sapi disalah satu tanduk uterus, presentasinya pada dasarnya sama aja.

2. ceritakan tentang proses terjadinya kelahiran, termasuk hormone apa saja yang berpengaruh dalam proses tersebut?
Jawabanya : ada tiga tahap kelahiran, tahap pertama terdiri dari kontraksi uterin yang secar bertahap mendorong kantung air terhadap sisi uterin dari serviks sehingga menyebabkan berdilatasi. Tahap ini pada sapi dan domba berlangsung selama 2 sampai 6 jam pada kuda satu sampai 4 jam dan pada babi dan anjing 2 sampai 12 jam. Pada tahap kedua terjadi kelahiran yang sebenarnya lewatnya bagian2 dari fetus melalui servika kedalam vagina dengan pecahnya satu atau kedua kedua kantong air secar refleks dan kontraksi abdominal akan mendorong fetus melintasi saluran kelahiran. Tahap ketiga dari kelahiran terdiri dari pengeluaran plasenta yang secara normal segeramengikuti fetus.
Pada sapi tingkat hormone progesterone menurun cepat dalam 48 jam terakhir sebulum kelahiran. Pada saat yang sama tingkat hormone estrogen meningkat tetapi sesaat sebelum kelahiran menurun cepa. Kadar kortikosteroid mengikuti pola estrogen, petama-tama naik dan kemudian menurun sesaat sebelum kelahiran. Kadar prolaktin juga demikian, sedangkan kadar LH tetap tidak berubah.
Pada kuda tingkat progesterone meninggi selama 30 hari akhir bunting dab kemudian menurun tajam sehari setelah kelahiran. Dalam waktu itu, kadar estrogen menurun perlahan-lahan dalam 30 hari akhir kebuntingan dan kemudian turun cepat [ada saat kelahiran.
Domba menununjukan penurunan kadar progesterone dalam darah, seperti halnya yang terjadi pada sapi, tetapi penurunan itu berlangsung beberapa hari sebelum penurunan pada sapi, dan penurunannya tidak sedemikian banyak seperti pada sapi, kadar hormon estrogen dan kotikosteroid meningkat dalam 24 jam terakhir sedangkan kadar prolaktin meninggi pada hari akhir kebuntingan.
3. jelaskan secara terurai tetang kegagalan reproduksi pada ternak dan factor apa saja yang mempengaruhinya ?
faktor2nya adalah  penyebab kegagalan reproduksi disebabkan antara lain adalah kematian embrional mencakup factor-faktor letal yang menurun, infeksi, deefisiensi nutrisional, ganguan-gangguan fungsi endokrin dan cacat pada telur tau sprema sebelum terjadinya ovulasi.
4. jelaskan mengenai distoksia disretai dengan factor apa saja yang menyebabkanya.
Distokia adalah keadaan-keadaan diman induk mengalami kesulitan untuk melahirkan dan ini memerlukan bantuan. Penyebabnya adalah persentasi yang tidak tepat atau tidak benar adalah hal yang umum yang dapat menimbulkan gangguan obsterik. Penyebab lainya adalah dispartis ukuran anak dan induk (anak yang terlalu besar atau saluran yang terlalu kecil) atau beberapa kondisi patologis induk dan atau fetus.

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More