Komunikasi merupakan sumber kehidupan organisasi. Tentang hal ini Sutarto (1991) mengemukakan dua pendapat mengenai komunikasi dalam organisasi dari Rogers dan Keith Davis. Rogers mengemukakan sebagai berikut. “Comunication is lifeblood of an organization, if we could somehow remove communication flow from organization, we could not have organization”.
(Komunikasi adalah darah kehidupan organisasi, jika kita bagaimanapun juga menghentikan aliran komunikasi dalam organisasi, kita tidak akan memiliki organisasi). Adapun Keith Davis mengemukakan bahwa kebutuhan komunikasi bagi organisasi sama dengan kebutuhan aliran darah bagi orang. Sebagaimana orang menghasilkan penyempitan pembuluh nadi, suatu pembekuan yang mengganggu efisiensi mereka, begitu juga organisasi menghasilkan “infosclerosis”, suatu pembekuan nadi informasi yang menghasilkan ketidakefisienan yang sama.Iklim komunikasi dalam organisasi sangat berpengaruh terhadap keefektifan kinerja kelompok dalam organisasi. Terkait dengan hal tersebut Agus Dharma (1994) mengemukakan bahwa pada saat memperoleh dukungan bersama, maka para anggota organisasi akan mulai berkomunikasi secara terbuka satu sama lain. Komunikasi ini memberikan peningkatan kepercayaan dan bahkan interaksi yang lebih banyak di dalam kelompok tersebut. Diskusi mulai memusatkan perhatian lebih khusus atas tugas-tugas pemecahan masalah pengembangan strategi pilihan untuk pemecahan masalah tersebut.