Selain dikenal sebagai tokoh nyeleneh dan kontroversial, KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur juga dikenal sebagai sosok yang humoris. Bagi Gus Dur, boleh dikata, tiada hari tanpa humor, ketawa dan guyonan. Ketika memangku jabatan sebagai orang nomor satu RI pun, sama sekali ia tidak berubah. Gus Dur yang mengaku masih sebagai “presiden belajaran” ini ternyata tetap setia dengan pembawaan dan kebiasaan lamanya: gemar guyon dan suka mengumbar lelucon.
Sekalipun pandangan matanya terganggu, Gus Dur tetap banyak humor. Saat berbicara, dia selalu menyelipkan joke, cerita lucu, yang membuat pendengarnya tertawa. Joke-jokenya itu disukai oleh banyak tokoh dunia.
“Gus, kok suka humor terus sih?” tanya seorang yang kagum karena humor Gus Dur selalu berganti-ganti. “Di pesantren, humor itu jadi makanan sehari-hari,” jelasnya.
Dengan lelucon, kita bisa sejenak melupakan kesulitan hidup. Dengan humor, pikiran kita jadi sehat,” sambungnya.
Banyak celutukan, guyonan, dan tanggapannya atas peristiwa dan masalah pelik membuat masyarakat yang keningnya berkerut, dengan refleks menarik ujung bibir dan membentuk seulas senyuman.
Banyak humor-humor yang dilontarkan Gus Dur dalam berbagai kesempatan, yang bisa kita simak berikut:
Humor Polisi
Humor lain yang diingat banyak orang adalah kritikan dalam bentuk lelucon yang dolintarkan saat banyak pihak mempertanyakan moralitas polisi, yang masih bisa berlaku dengan saat sekarang walaupun humor ini dilontarkannya setyahun silam.
“Polisi yang baik itu cuma tiga. Pak Hugeng (alm. Hugeng Imam Santoso, bekas Kapolri, red.) patung polisi dan polisi tidur,” selorohnya.
Dulu DPR seperti anak TK, sekarang seperti Playgroup
Dia juga sempat melontarkan guyonan tentang perilaku anggota DPR RI. Sempat menyebut mereka sebagai anak TK, Gus Dur pun berseloroh anggota DPR sudah “turun pangkat” setelah ricuh dalam sidang paripurna pembahasan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) pada 2004 silam.
“DPR dulu TK sekarang playgroup,” kata Gus Dur di kediamannya di Ciganjur, Jakarta, Selatan, Kamis (17/03), ketika menjawab pertanyaan wartawan tentang kejadian di DPR saat sidang Rabu (16/03).
Nakal Dijewer
Dalam suatu apel pagi, seorang komandan sedang mengetes anak buahnya, dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan.
Komandan, “Apa yang kamu lakukan jika kamu berhadapan dengan musuh dalam jumlah yang sangat besar?!!
Rucah: “Langsung saya serang Pak!!!
Komandan: Salah! Kamu harus melaporkan pada pasukanmu supaya dapat menyerang bersama-sama. Lalu bagaimana jika kamu berhadapan dengan seekor babi hutan yang jinak?!
Rucah: “Saya melaporkan pada pasukan saya supaya dapat menyerang bersama-sama Pak!”
Komandan: Salah! Kamu harus menjewer kupingnya supaya tidak nakal! Lalu apa yang kamu lakukan jika berhadapan dengan saya?”
Rucah: “Langsung saya jewer kupingnya pak, biar tidak nakal!!!”
Komandan: “???”
POPO, TATANG dan BANYU !
7 years ago