Yang dimaksud dengan pupuk daun adalah pupuk yang bahan-bahan atau usur-unsur yang diberikan melalui daun dengan cara atau alat penyemprotan atau penyiraan kepada mahkota tanaman agar dapat langsung diserap guna mencukupi kebutuhan bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Penyemprotan hanya dapat dilakukan dengan pupuk yang mudah terlarut dalam air dan terjadinya, agar unsur-unsur yang terkandung dalam larutan pupuk buatan itu dapat diserap oleh daun atau batang tanaman. Jadi, tidak saja akar yang dapat menyerap unsur-unsur yang terkandung dalam pupuk, daun dan batang tanaman juga dapat melakukannya (Mulyani, 1993).
Pupuk daun termasuk pupuk buatan yang cara pemberiannya, melalui penyemprotan ke daun. Ada satu kelebihan atau keuntungan yang mencolok dari pemupukan lewat daun, yakni penyerapan hara pupuk yang diberikan berjalan lebih cepat disbanding ppupuk yang diberikan lewat akar. Tanaman lebih cepat menumbuhkan tunas dan tanah tidak rusak/lelah, sehingga pemupukan lewat daun dipandang lebih berhaasil guna daripada lewat akar (Lingga, 1993).
Pemberian pupuk akan lebih efektif bila diberikan melalui daun daripada melalui media lain. Hal ini disebabkan daun mampu menyerap pupuk sekitar 90 %, sedangakan akar hanya mampu menyerap sekitar 10 %
( Joko Triwanto dan Amir Syarifudin, 1998 ).
Wujud pupuk daun ada dua macam, yaitu larutan atau cairan dan kristal halus sampai berupa tepung. Sudah tentu perbedaan wujud ini akan menyebabkan perbedaan penyediaan. Kalau dalam bentuk tepung atau kristal halus yang mempunyai sifat halus dan sudah larut harus dilarutkan dengan air sebanyak yang telah ditentukan dan dalam bentuk larutan cukup diencerkan sebatas anjuran (Lingga, 1993).
Pemupukan lewat daun sekarang diterapkan secara luas dalam aplikasi hara mikro pada banyak tanaman pohon dan sayuran. Akan tetapi, pemupukan lewat daun utama umumnya belum berhasil dan belum banyak mendapatkan perhatian. Namun demikian, penelitian telah menunjukkan bahwa selama pengisian biji terjadi akumulasi beberapa unsure hara yang cukup berarti dalam biji-biji yang sedang berkembang, translokasi dari dua pengurasan beberapa unsur hara (khususnya N, P, K dan S) dalam daun daun dan bagian vegetatif lainnya, dan suatu penurunan laju fotosintesis dalam daun dengan suatu penurunan dalam gula-gula terlarut di berbagai bagian tanaman. Jadi, aplikasi hara lewat daun selama periode pengisian biji merupakan suatu potensi untuk meningkatkan hasil (Engelstad, 1997).
Aplikasi pupuk yang terutama dipakai untuk memberi unsure mikro (Fe, Zn, Mn, Cu) untuk pertumbuhan tanaman pada tanah yang memfiksasi unsur-unsur tersebut dalam unavailable yang cukup tinggi (Barley, 1995).
Pada periode sesudah hujan deras dan perlindian tanah, semprotan daun sering sangat berarti untuk memasukkan hara yang terdapat dalam jaringan tubuh tanaman secara cepat, terutama dengan urea dan unsur-unsur mikro ( Williams et al, 1991 ).
Pupuk daun disemprotkan pada pagi hari sekitar pukul 9 atau sore hari sekitar pukul 4 sampai gelap, seba pada saat itu stomata sedang membuka dengan membuka dengan sempurna sehingga resiko kemubaziran pupuk bisa ditekan. Dan tanaman mulai disemprot dengan pupuk daun sejak di persemaian dengan pupuk daun yang kadar N-nya tinggi. Untuk keperluan tersebut dapat dilihat di kemasannya berapa persen masing-masing unsure hara yang dikandungnya (Lingga, 1993).
Salah satu faktor yang banyak mempengaruhi tekanan turgor ini ialah banyak air yang terbuang lewat penguapan daun. Hal ini erat hubungannya dengan terik matahari dan angin. Jika terlalu terik atau angin betiup kencang maka penguapan akan bayak terjadi. Air dalam daun cepat berkurang sehingga tekanan turgor berkurang. Secara otomatis keadaan tersebut akn membuat stomata tertutup (Marsono dan Pinus Lingga, 2002).
Bila daun disemprot air maka tekanan turgornya naik sehingga otomatis stomata akan membuka dan menyerap cairan yang disemprotkan untuk menggantikan cairan yang hilang lewat penguapan
(Marsono dan Pinus Lingga, 2002).
Kelebihan pupuk daun didalamnya terkandung unsur hara mikro, umumnya tanaman serimg kekurangan unsur hara mikro bila hanya mengandalkan pupuk aka yang mayoritas berisi hara makro. Dengan pemberian pupuk daun maka tanaman akan terhidar dari kelelahan atau rusak (http://www.kompascybermedia.com).
Pustaka
Barley, K.P. 1995. The Agronomy Of Annual Crops. Dai Nippon Printing Co. (H.K).Ltd. Hongkong
Engelsted, 1997. Teknologi Dan Penggunaan Pupuk. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta
http://www.kompascybermedia.com
Lingga, Pinus, 1993. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta.
Marsono, Pinus Lingga. 2002. Petunjuk Penggunaan Pupuk.Penebar Swadaya. Jakarta
Mulyani, H.S., dan Kurniadi, D. 1993. Jenis Pupuk Dan Aplikasinya. Penebar Swadaya. Jakarta.
Triwanto, Joko, Syarifudin, Amir. 1998. Konsentrasi larutan pupuk daun hyponex dan macam media tumbuh pada bibit Anggrek Catleya. J. Tropika. 6 (2). Lembaga Penerbitan Fakultas Pertanian UMM. Malang.
Williams et al. 1994. Produksi Sayuran Daerah Tropika. Gajah Mada University Press. Yogyakarta.
POPO, TATANG dan BANYU !
7 years ago
0 komentar:
Post a Comment
Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini