Saat melihat buah ini, sesaat kita akan tertarik karena bentuknya yang lucu. Ia bersiku empat dan masing-masing siku mempunyai embel-embel seperti sayap yang bergerigi. Bentuknya yang seperti buah belimbing, membuat orang Minang menyebutnya kacang belimbing. Dilihat dari taksonominya, yang bersiku empat (bhs Latin :tetra) dan embel-embel (bhs Latin: gonolobus), mungkin karena itulah buah ini bernama Latin Psophocarpus tetragonolobus.
Publikasi The Winged Bean; A High-Protein Corp for the Tropic, terbitan National Academic of Scince tentang nilai proteinnya yang tinggi. W.G. Heyneker, insinyur bangsa Belanda yang dulu bekerja pada Organisasi Bahan Pangan dan Pertanian (FAO), PBB, pernah mengadakan penelitian tentang kecipir. LBN (Lembaga Biologi Nasional) di Bogor menelitinya sejak 1970. Tidak hanya itu, potensi kecipir cukup besar, bahkan bisa mengalahkan kedelai," kata Siti Harti Aminah Lubis, MSc, peneliti dari LBN. LBN kini bahkan sedang menggiatkan biji kecipir untuk pil KB. Bijinya mengandung steroid, zat aktif dalam pil KB. Sekarang tengah dirintis usaha memproduksi zat kimia itu.
Pendayagunaan kecipir bisa lebih banyak lagi. Heyneker telah mencoba biji kecipir untuk minyak, tepung dan kopi, selain tahu, tempe dan kecap. Kulit buah kecipir yang telah dikeringkan, kalau digiling bisa dijadikan makanan ternak. Demikian pula dengan batangnya. Umbi atau akarnya, kalau dijadikan tepung, bisa diolah jadi bubur, roti atau pengganti tepung terigu. Dan Heyneker tidak mau membuang begitu saja daun kecipir. Kalau yang muda bisa dijadikan sayur, daun yang tua bisa dikeringkan untuk kemudian dijadikan tepung. Yang agak kasar jadi tembakau. Tembakau kecipir ini tidak mengandung tar dan kadar nicotine-nya rendah sekali, hingga pasti tidak merusak kesehatan.
Meskipun belum sepopuler tempe dengan bahan dasar kedelai, salah satu ragam tempe yang ada di Indonesia adalah tempe kecipir yang mulai dikenal di Indonesia pada awal tahun 1980-an. Kandungan protein tempe kecipir adalah 14,5-17,5 gr /100 gr (Haryoto, 2001). Di samping dibuat tempe, karena bijinya mirip dengan kedelai, maka biji kecipir tua pun bisa dibuat menjadi tahu, kecap dan susu, seperti halnya kedelai. Demikian penelitian dan percobaan yang dilakukan sejumlah mahasiswa Fakultas Pertanian UGM.
Hampir semua bagian tanaman kecipir dapat dimanfaatkan untuk bahan pangan, karena kandungan gizinya cukup tinggi. Kandungan protein dan karbohidratnya mengungguli kacang tanah dan hampir setara dengan kacang kedelai. Protein kacang kecipir mengandung jenis asam amino esensial yang hampir sejajar dengan biji kedelai, sehingga dapat digunakan sebagai sumber protein nabati.
0 komentar:
Post a Comment
Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini