VIVAnews - Pemerintah Korea Utara (Korut) yakin upaya membangun perekonomian sosialis mereka sedang mencapai momentum berkat kekuatan mental rakyat Korut. Pernyataan itu dikeluarkan di tengah kabar adanya kepanikan di dalam negeri akibat reformasi mata uang negara komunis tersebut.
"Rakyat Korea dengan kekuatan mental dalam meregenerasi diri dan berjuang melawan kesulitan, sedang berusaha keras membangun negara sosialis yang kuat, makmur, dan kuat," tulis kantor berita Korut, KCNA.
Seperti dikutip dari kantor berita Korea Selatan, Yonhap, media-media Korut tidak bereaksi atas revaluasi (pengurangan nilai mata uang) won yang dikabarkan mulai diterapkan Senin lalu tanpa pemberitahuan apapun dari pemerintah. Pengurangan nilai mata uang secara tajam itu diyakini membuat warga Korut panik.
Pemerintah Korut melakukan pemotongan nilai mata uang won dari 100 won menjadi 1 won untuk menekan laju inflasi, serta menghambat aktivitas pasar gelap. Kedua hal ini diyakini membuat kondisi ekonomi Korut semakin buruk. Kini, 1.000 won hanya bisa ditukar dengan 10 won dan 100 won menjadi 1 won. Pemotongan tersebut memicu kemarahan publik sehingga terjadi aksi kekerasan, bunuh diri, dan pembunuhan. Ini menurut laporan dari Daily NK, surat kabar online di Seoul, Korsel, yang mengkhususkan pemberitaan mengenai Korut.
Tanpa mengungkap secara detail seperti apa gambaran ekonomi menggembirakan yang dimaksud, KCNA justru menekankan persatuan rakyat, sistem mandiri mereka, dan prestasi di bidang ilmiah, seperti peluncuran satelit Kwangmyongsong-2 pada April lalu.
Pemerintah mengklaim telah berhasil mengorbitkan satelit. Sedangkan pihak di luar Korut mengatakan, tidak satupun satelit yang masuk ke angkasa luar dan menganggap peluncuran Korut itu sebagai misi yang gagal. Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa kemudian mengadopsi resolusi untuk menghukum Korut.
"Alasan mengapa peluncuran satelit berlangsung sukses adalah karena rakyat Korea berusaha dengan kekuatan sendiri dan yakin dengan kekuatan itu," tulis KCNA. "Masih ada beberapa hal yang masih kurang dimiliki rakyat Korea. Tetapi tidak ada yang mustahil karena rakyat Korea tetap bersatu bersama Partai Pekerja dan memiliki ekonomi mandiri," lanjut KCNA.
POPO, TATANG dan BANYU !
7 years ago
0 komentar:
Post a Comment
Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini