Proses merupakan uruta-urtan peristiwa. Karenanya, proses komunikasi diartikan sebagai urut-urutan peristiwa yang terjadi ketika manusia menyampaikan pesan kepada manusia lain (Vardiansyah, 2004).
TAHAPAN PROSES KOMUNIKASI
Vardiansyah (2004) dalam bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi Pendekatan Taksonomi Koseptual, menjelaskan beberapa tahap proses komunikasi sebagai berikut:
Proses Komunikasi Tahap ke-1 : Pengintepretasian.
Yang diintepretasikan adalah motof komunikasi, terjadi dalam diri komunikator. Artinya, proses komunikasi tahap kesatu bermula sejak motif komunikasi muncul hingga akal budi komunikator berhasil mengintepretasikan apa yang ia pikir dan rasakan ke dalam pesan yang masih bersifat abstrak.
Proses Komunikasi Tahap ke-2 : Penyandian
Tahap ini masih terjadi dalam diri komunikator, pesan yang abstrak berhasil diwujudkan ke dalam lambang komunikasi. proses tahap ini disebut encoding, proses penyadian. Akal budi manusia berfungsi sebagai encoder, alat penyandi.
Proses Komunikasi Tahap ke-3 : Pengiriman
Tahap ketiga ini terjadi ketika komunikator melakukan tindak komunikasi, mengirim lambang komunikasi dengan peralatan jasmaniahnya yang berfungsi sebagai transmitter, alat pengirim pesan.
Dalam tahap pengiriman pesan ini seringkali seseorang gagal mentransmit pesan yang disampaikan. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal sebagai contoh adalah secara psikologis ia tidak sanggup atau tidak berani menyampaikan pesannya. Jika tidak dapat diselesaikan dalam komunikasi antar pribadi, maka untuk menyelesaikan tahap ini seseorang dapat meng-encode pesan dalam lambang nonverbal.
Proses Komunikasi Tahap ke-4 : Perjalanan
Tahap ini terjadi antara komunikator dan komunikan, sejak pesan dikirim (transmit) hingga pesan diterima (receive) komunikan. Jalan yang dilalui pesan untuk sampai ke komunikan disebut saluran komunikasi (communication’s channel), yang dapat melalui dua cara: dengan media (mediated communication) atau tanpa media (nonmediated communication).
Proses Komunikasi Tahap ke-5 : Penerimaan
Tahap ini ditandai dengan diterimanya lambang komunikasi melalui peralatan jasmaniah komunikan. Verbal dan nonverbal saling mengisi, sebagai satu kesatuan. Peralatan jasmaniah komunikan bertindak sebagai receiver dan akal budinya pun bekerja membawa pada tahap berikut.
Proses Komunikasi Tahap ke-6 : Penyandian Balik
Tahap ini terjadi dalam diri komunikan, sejak lambang diterima melalui peralatan jasmaniah yang berfungsi sebagai receiver hingga akal budinya berhasil menguraikannya. Proses ini disebut decoding, penyandian balik.
Proses Komunikasi Tahap ke-7 : Penginterpretasian
Tahap ini terjadi dalam diri komunikan, sejak lambang komunikasi berhasil diurai ke dalam bentuk pesannya. Proses komunikasi tahap-tahap berikutnya berlanjut dan berulang. Komunikan menjalankan peran komunikator kedua dan terus berlanjut. Dalam komunikasi antarpribadi yang sirkuler, peran komunikator dan komunikan saling dipertukarkan, berlangsung cepat, dalam hitungan detik, dinamis bergantian.
Selanjutnya Vardiansyah (2004) menjleaskan bahwa dengan memahami adanya proses komunikasi, maka kita dapat memetik beberapa hal sebagai berikut:
1. Proses komunikasi bersifat dinamis
2. Tahapan proses komunikasi bermanfaat untuk analisis
3. Proses komunikasi dapat terhenti setiap saat
4. Pesan komunikasi tidak harus diterima
5. Tindak komunikasi merupakan indikasi utama dalam komunikasi
6. Komunikasi tidak harus memiliki umpan balik
DAFTAR PUSTAKA
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Pendekatan Taksonomi Koseptual. Ghalia Indonesia. Bogor.
POPO, TATANG dan BANYU !
7 years ago
0 komentar:
Post a Comment
Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini