Top Headlines

18 June, 2010

Penyuluhan Pertanian Periode 1991-1996

Share/Bookmark

Penyuluhan Pertanian Periode 1991-1996

Seiring dengan dikeluarkannya SK Menteri Pertanian No. 58/Kpts/LP.120/2/91, kegiatan penyuluhan perta-nian yang sebelumnya menjadi tanggungjawab BIMAS, di serahkan Kepada masing-masing Direk-torat Jenderal dan di tingkat Propinsi/ Kabupaten Kotamadya diserahkan kepada Dinas Sub-sektor terkait. Sedang peran BPP tidak lagi sebagai unit pelaksana penyuluhan, melainkan hanya sebagai instalasi penyuluhan pertanian
.

Akibat langsung dari perubahan kelembagaan ini adalah:

a)Wilayah kerja bagi setiap penyuluh (PPL) yang semula bersifat polivalen dengan luas wilayah kerja terbatas sebanyak 16 Wilayah Kelompok-tani, menjadi PPL-Komoditi dengan luas wilayah yang semakin luas menjadi 4 kali (pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan).

b)Kemampuan dan citra PPL di mata Kelompok-tani dinilai semakin menurun, karena semula bersifat polivalen menjadi hanya terfokus pada satu komoditas saja.

Menurunnya penilaian masyarakat (Kelompok-tani) terhadap penyuluh (PPL) juga disebabkan karena pada periode ini, kegiatan penyuluhan yang dilaku-kan oleh perguruan-tinggi, produsen sarana produksi (benih, pupuk dan pestisida) dan alat/mesin pertani-an,dan LSM, semakin meningkat

Di samping itu, informasi/inovasi yang diperliukan petani, yang semula hanya terbatas dapat diperoleh dari penyuluh (PPL, PPM, dan PPS), mulai saat itu telah dapat diperoleh dari beragam sumber dan media-masa (radio, TV, tabloid dan majalah

0 komentar:

Post a Comment

Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More