Top Headlines

02 December, 2009

Pembiakan Vegetatif

Cara bibit sambung yang baik adalah dari sambungan atas tumbuh tunas dan kalau tunas tumbuh pada batan bawah umbuh maka hanya dipatahkan. Salah satu meningkatkan hasil panen ubi kayu adalah dengan system ubi kayu mukibat yaitu system penanaman ubi kayu biasa disambung dengan ubi kayu karet (Falkon,1993).
Pembiakan aseksual merupakan dasar dari pembiakan vegetatifyang memungkinkan tanaman memulihkan dirinya dengan regenerasi jaringan-jaringan dan bagian-bagian yang hilang. Pada banyak tanaman, pembiakan vegetatifmeupakan benar-benar proses alami, pada tanaman lain sedikit banyak merupakan buatan. Cara-cara pembiakan vegetatif sangatlah banyak dan pemilihannya tergantung pada tanaman dan tujuan pembiakan (Hardjadi, 1993).
Keuntungan-keuntungan gen pembiakan vegetatif segera dapat kita lihat hasilnya. Bahan-bahan heterosigous dapat lebih cepat dari pembiakan dengan benih, karena masalah dormansi benih dapat dihilangkan sama sekali dan status juvenil diperpendek ( Hardjadi, 1993).
Penyatuan antara batang bawah dan batang atas dapat dilaksanakan dengan baik kalau tidak ada keasalahan teknis pelaksanaan, misalnya harus memakai pisa yang tajam, tidak kemasukan air, alat-alat yang digunakan tidak mengandung hama ataupun penyakit. Disamping hal di atas maka keberhasilan perlakuan sangat tergantung dari keterampilan dan ketekunan pekerja. Penyambungan dan okulasi akan berhasil jika batang atas dan bawah berada pada satu spesies atau satu genus dalam satu famili yang sama (Heddy, 1994).
Singkong sambung memang agak rumit tetapi hasilnya sangat memuaskan, karena yang disambung adalah singkong yang berbuah banyak dengan singkong yang berbuah sedikit . Biasanya singkong yang berbuah banyak adalah singkong yang tidak bisa dimakan contohnya singkong karet. Antara singkong yang enak hasilnya melimpah dan enak untuk dimakan. Untuk keperluan menyambung singkong yang enak sebagai batang bawah sedangkan bagian atas adalah singkong karet, kedua batang ini diambil batang yang tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda namun masih bergetah supaya mudah menyambung potongan antara ruas atas dan ruas bawah, dan langsung disambungkan kemudian diikat dengan raia (Lingga, 1994).
Ada beberapa metode penyambungan yang pertama bentuk sambungan pelana, dimana dalam bentuk ini dua sisi dalam satu batang dipotong miring dari arah luar atau epidermis menuju ke titik sentral dan batang yang satu lagi pemotongan kemiringan merupakan kebalikan dari batang yang satunga karena akan memudahkan dalam penyambungan sehingga lapisan kambium dari kedua jenis batang tadi dapat saling berlekatan. Dan untuk memudahkan agar berlekaltan dalam penyambungan biasa, pemotongan batang yang satu condong atau miring ke kanan dan batang lainnya condong ke kiri dan proses penyambungan sama dengan bentuk sadle graft (bentuk pelana) (Mahl,1992)
Penggunaan batang buah yang beragam dapat mempengaruhi keserasian dengan batang atas sehingga kualitas buah yang dihasilkan beragam, dan akibatnya sulit bersaing di pasar internasional. Dari sifat mutu Jeruk yang diamati hanya warna kulit buah dan kadar air buah yang tidak dipengaruhi oleh batang bawah (Wuttcher dan Shull, 1992)
Grafting yang lebih dikenal dengan istilah menyambung dapat didefinisikan sebagai prosedur menyatakan 2 bagian. Tanaman mejadi satu sehingga kedua tanaman tersebut tumbuh menjadi satu tanaman. Bagian atas disebut suon/ keturunan yang akan diambil buah/daunnya. Bagian bawah disebut rootstoch akan menjadi penyuplai nutrisi dan air bagian atas. Penyambungan terjadi waktu kedua bagian ini bertemu. Grafting ini dapat dilakukan pada pohon buah-buahan/tanaman ketela pohon (Cooper,1997).
Grafting atau ent merupakan istilah asing yang sering kita dengar, pengertiannya ialah menggabungkan batang bawah dengan batang atas dari tanaman yang berbeda sedemikian rupa sehingga tercapai persenyawaan, kombinasi ini akan terus membentuk tanaman baru (Wudiyanto, 1992)
Menyambung adalah menumbuhkan atau menjadikan satu pohon dari dua atau beberapa pohon. Pekerjaan ini dilakukan karena salah satu dari bagian itu sangat berharga. Misalnya tanaman yang satunya tahan terhadap penyakit akar sedangkan tanaman yang lainnya mempunyai buah yang berkualitas baik dan banyak. Dengan menyambung bagian-bagian dari dua tanaman itu dimaksudkan untuk memperoleh tanaman baru yang tahan terhadap hama dan penyakit serta mendatangkan buah yang berkualitas dan banyak (Tohir, 1993).
Salah satu cara untuk memperbaiki atau mengubah varietas yang telah ada dan sekaligus memperbaiki arstektur tanaman agar mudah proses pemanenan tanpa membongkar tanaman secara keseluruhan dapat ditempuh dengan cara working, dengan cara melakukan pangkas berat pada tanaman yang telah ada tersebut dan berfungsi sebagai batang bawah kemudian dilakukan sambung atau temple pucuk dengan varietas yang dikehendaki (Young dan Soult, 1994).

Cooper, E. 1997. agriscience Fundamentals and aplication. Delman publisher. New york.
Falkon, Walter p. 1993. Ekonomi Ubi Kayu di Jawa Barat. Sinar Harapan. Jakarta.
Hardjadi, S.S. 1993. Pengantar Agronomi. Gramedia. Jakarta.
Heddy, S., W.H. Susanto dan M. Kurniati.1994. Pengantar Produksi Tanaman dan Penanganan Pasca Panen. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Lingga P. 1994. Bertanam Ubi-ubian. Penebar Swadaya. Jakarta.
Mahl, Stede I.P. 1992. Plant Prepogation. New York John Wiley Inc. USA
Tohir. 1994. Fisiologi Lingkungan Tanaman. UGM press. Yogyakarta.
Wudiyanto, Rini.1992. Membuat stek,cangkok, dan okulasi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Wuttcher, H.K and Shull.1992. Yield, Fruit, Quality, Growth and Leaf Nutrient levels of 14 years old gape fruit citrus paradisi mact tress 21 rootstock. J.Amer.Soc, Hort.Sci.
Young,MS. Dan Soult, J. 1994. Propagation Of Fruits Crops Circular. University Of Florida. Florida.

0 komentar:

Post a Comment

Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More