Judul ditas bukanlah suatu provokasi saya terhadap negara tetangga yang katanya sudah maju. Tapi saya mencoba untuk berfikir santai dean duduk sambil minum kopi. Ternyata akhir-akhir ini negara tetangga kita mengeluhkan adanya "penyerangan" yang dilakukan pihak Indonesia. Seperti yang dikutip dari halaman berita vivanews Mereka mengeluhkan "penyerangan" yang mnggangu kondisi perekonomian dan kehidupan sehari-hari. Ternyata yang digunakan pihak Indonesia adalah asap bahkan diharian Bernama keluaran Malaysia mengatakan bahwa Deputi Perdana Menteri Malaysia, Tan Sri Muhyiddin Yassin sampai turun tangan. Instruksi pun dikeluarkan.
"Kalau sudah masuk tahap bahaya, pihak sekolah, termasuk guru bisa mengambil langkah penutupan sekolah sementara" (Deputi Perdana Meteri Malaysia)
Akibat penyerangan yang tidak disengaja ini pihak dari Malaysia melalui Menteri Sumber Daya Alam dan Lingkungan Malaysia, Datuk Douglas Uggah telah mengontak menteri terkait dari Indonesia -- minta masalah asap segera ditanggulangi.
Ganguan yang ditimbulkan atas penyeludupan Asap dar Indonesia mengakibatkan kemerosotan kualitas udara dirasakan sejak Sabtu (16/10) lalu hingga kini di Malaysia, terutama di wilayah utara Johor, Melaka, Negeri Sembilan dan Selangor.
Asap juga mengganggu jarak pandang. Badan Meteorologi Malaysia mengatakan jarak pandang di siang hari di beberapa kawasan hanya empat sampai 7 kilometer.
Tak hanya Malaysia yang mengeluhkan asap yang "dikirim" Indonesia, Negara Singapura. Negeri Singa Merlion itu mengalami tingkat polusi asap terburuk pada Rabu (20/10) kemarin.
Asap yang menyelimuti udara bakal terus bertahan sampai Sabtu besok.
Indek Standar Polusi atau Pollutant Standards Index (PSI) menembus angka 80 Rabu kemarin. Ini rekaman terburuk sejak 2006.
Seperti dimuat Straits Times, Kamis 21 Oktober 2010, Menteri Lingkungan dan Sumber Daya Air Singapura, Yaacob Ibrahim mengatakan, pihaknya meminta perhatian pemerintah Indonesia 'lebih keras' jika situasi makin memburuk.
Sementara itu dari pihak Indonesia yang mendapat laporan Berdasarkan data satelit yang dikeluarkan "ASEAN Specialised Meteorological Centre", ada peningkatan titik api di Sumatera. Pada Selasa 19 Oktober 2010, ada 358 titik api.
Pemerintah Riau sudah meminta pemerintah pusat melakukan hujan buatan untuk mematikan 144 titik api di wilayah tersebut.
Pemerintah Riau sudah meminta pemerintah pusat melakukan hujan buatan untuk mematikan 144 titik api di wilayah tersebut.
1 komentar:
Hahahahaha mantap serangan yang meninju malaysia
Post a Comment
Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini