TENGGARONG: Menteri Pertanian Suswono mengimbau para bupati dan walikota untuk menambah areal pertanian dan segera mengeluarkan peraturan daerah lahan pertanian yang berkelanjutan guna memenuhi kebutuhan pangan yang terus meningkat.
Penegasan tersebut disampaikan Suswono dalam pidato penutupan Pekan Nasional (Penas) XIII Petani Nelayan 2011 yang berakhir hari ini. Agenda Penas XIII yang dipusatkan di Tenggarong, Kutai Kartanegara ini dibuka oleh Wakil Presiden Boediono pada 18 Juni lalu.
“Kepada daerah yang masih punya lahan luas segeralah ditata, tolong ditambah lahan untuk pertanian. Kami minta bupati/walikota, jika mungkin segeralah keluarkan perda lahan pertanian yang berkelanjutan, lahan abadi pertanian,” kata Suswono.
Dia mengharapkan ke depannya tidak ada lagi lahan yang ditelantarkan. Suswono meminta bantuan kepada para petani nelayan untuk mengingatkan masyarakat di lingkungan sekitar agar tidak menelantarkan lahan dan mengoptimalkannya untuk pertanian.
Kepada seluruh pihak, baik pemerintah pusat, daerah, badan usaha milik negara dan swasta, Suswono berharap untuk selalu menciptakan inovasi, teknologi tepat guna yang dapat didistribusikan dan diadopsi petani nelayan.
“Kita tahu sebagian besar lahan beralih fungsi menjadi tambang. Kita menghadapi tantangan penyusutan lahan, satu-satunya upaya dengan peningkatan produktivitas melalui teknologi.”
Dari penyelenggaraan Penas XIII ini Suswono berharap ada kebijakan baru yang lebih proaktif bagi petani nelayan Indonesia.
Dia mengatakan bersama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohir, Bupati Kukar Rita Widayasari, pihaknya akan memberikan laporan hasil pelaksanaan Penas 2011 kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Petani kita adalah petani tangguh, tidak pernah meminta pekerjaan tetapi bahkan menciptakan lapangan pekerjaan. Sudah sewajarnya negara atau pemerintah memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan apa yang dilakukan petani kita,” paparnya.
Dalam kesempatan ini Suswono juga mengajak generasi muda untuk mencintai dunia pertanian. Ke depannya, dunia termasuk Indonesia, dihadapkan pada persoalan pemenuhan kebutuhan pangan yang terus meningkat. Pada 2050 kebutuhan pangan dunia diyakni meningkat dua kali lipat dari saat ini dengan jumlah penduduk dunia menembus 9 miliar jiwa pada saat itu.
“Generasi muda saya imbau jangan malu menjadi petani. Kebutuhan pangan harus terus dipenuhi. Padahal tantangan perubahan iklim nyata di depan mata, konversi lahan nyata di depan mata. Bayangkan kalau dunia pertanian ditinggalkan anak muda. Kepada para petani saya minta jangan patah semangat, tetap bekerja keras,” jelas Suswono.(er)
Penegasan tersebut disampaikan Suswono dalam pidato penutupan Pekan Nasional (Penas) XIII Petani Nelayan 2011 yang berakhir hari ini. Agenda Penas XIII yang dipusatkan di Tenggarong, Kutai Kartanegara ini dibuka oleh Wakil Presiden Boediono pada 18 Juni lalu.
“Kepada daerah yang masih punya lahan luas segeralah ditata, tolong ditambah lahan untuk pertanian. Kami minta bupati/walikota, jika mungkin segeralah keluarkan perda lahan pertanian yang berkelanjutan, lahan abadi pertanian,” kata Suswono.
Dia mengharapkan ke depannya tidak ada lagi lahan yang ditelantarkan. Suswono meminta bantuan kepada para petani nelayan untuk mengingatkan masyarakat di lingkungan sekitar agar tidak menelantarkan lahan dan mengoptimalkannya untuk pertanian.
Kepada seluruh pihak, baik pemerintah pusat, daerah, badan usaha milik negara dan swasta, Suswono berharap untuk selalu menciptakan inovasi, teknologi tepat guna yang dapat didistribusikan dan diadopsi petani nelayan.
“Kita tahu sebagian besar lahan beralih fungsi menjadi tambang. Kita menghadapi tantangan penyusutan lahan, satu-satunya upaya dengan peningkatan produktivitas melalui teknologi.”
Dari penyelenggaraan Penas XIII ini Suswono berharap ada kebijakan baru yang lebih proaktif bagi petani nelayan Indonesia.
Dia mengatakan bersama Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional Winarno Tohir, Bupati Kukar Rita Widayasari, pihaknya akan memberikan laporan hasil pelaksanaan Penas 2011 kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
“Petani kita adalah petani tangguh, tidak pernah meminta pekerjaan tetapi bahkan menciptakan lapangan pekerjaan. Sudah sewajarnya negara atau pemerintah memberikan dukungan penuh untuk menyukseskan apa yang dilakukan petani kita,” paparnya.
Dalam kesempatan ini Suswono juga mengajak generasi muda untuk mencintai dunia pertanian. Ke depannya, dunia termasuk Indonesia, dihadapkan pada persoalan pemenuhan kebutuhan pangan yang terus meningkat. Pada 2050 kebutuhan pangan dunia diyakni meningkat dua kali lipat dari saat ini dengan jumlah penduduk dunia menembus 9 miliar jiwa pada saat itu.
“Generasi muda saya imbau jangan malu menjadi petani. Kebutuhan pangan harus terus dipenuhi. Padahal tantangan perubahan iklim nyata di depan mata, konversi lahan nyata di depan mata. Bayangkan kalau dunia pertanian ditinggalkan anak muda. Kepada para petani saya minta jangan patah semangat, tetap bekerja keras,” jelas Suswono.(er)
0 komentar:
Post a Comment
Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini