Boyolali - Kera dari Gunung Merapi merusak lahan pertanian di lereng Merapi seluas 70 hektare (ha). Akibatnya lahan pertanian seluas itu tidak dapat terselamatkan karena tanamannya rusak dan habis.
Serangan ribuan ekor kera yang terus mengganas belakangan ini pun mengancam pasokan sayuran ke berbagai daerah.
“Serangan kera benar-benar meluas. Lahan pertanian warga yang ditanami sayuran nyaris tak tersisa,” ungkap salah seorang petani setempat, Tumar kepada wartawan, Kamis (23/6/2011). Binatang primata itu di antaranya menghabiskan wortel dengan mencabutnya dari tanah.
“Serangan kera benar-benar meluas. Lahan pertanian warga yang ditanami sayuran nyaris tak tersisa,” ungkap salah seorang petani setempat, Tumar kepada wartawan, Kamis (23/6/2011). Binatang primata itu di antaranya menghabiskan wortel dengan mencabutnya dari tanah.
Padahal panen palawija kurang sepekan lagi. Akan tetapi, keburu dilalap habis gerombolan kera gunung yang liar. Tumar khawatir jika hal ini terus terjadi bukan tidak mungkin stok sayur-mayur akan mengalami krisis.
Serangan kera ini tidak hanya terjadi di Jrakah namun meluas hingga ke seluruh perkebunan warga di Selo. “Di Suroteleng, kera menyerang sekitar 25 ha pertanian milik warga. Hampir semuanya dirusak,” jelas Kades Suroteleng, Mardiyanto.
Berbagai upaya telah ditempuh untuk mengatasinya. Seperti memasang perangkap jaring hingga meracun. Namun, langkah ini dirasa sudah tidak mempan lagi. Kera-kera itu sudah tak bisa ditebak dalam melancarkan aksinya. Mereka datang sewaktu-waktu dalam melakukan penyerangan. Jika sang pemilik lahan lengah, binatang itu langsung menyerang tanaman.
“Terutama saat malam hari. Mereka memakan dan merusak tanaman warga,” tambahnya. Para petani pun baru menyadari pada keesokan harinya. Tanaman wortel pun disisakan bagian batangnya saja.
Camat Selo, Subiso pun mulai mendata lahan warga yang diserang kera. Serangan kera ini sudah mencakup sekitar 70 ha. Diprediksi, serangan hewan ini akan semakin meluas karena setok makanan di puncak telah habis. Alhasil, kera-kera liar ini turun dan menyerbu lahan warga.
Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemkab dan Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) wilayah Boyolali dan Klaten. “Kami akan mengupayakan cara mengatasi serangan ini tanpa melukai atau membunuh kera-kera itu,” tandasnya.
0 komentar:
Post a Comment
Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini