Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa 6 oktober 2009, mengulang pernyataannya bahwa vaksin influenza A-H1N1 merupakan alat yang terbaik untuk menghadapi pandemi. Efek samping, seperti otot yang kram atau sakit kepala, memang terjadi pada beberapa kasus, tetapi sebaiknya setiap orang memiliki akses pada vaksin tersebut.
Kampanye massal vaksinasi mencegah influenza A-H1N1 saat ini berlangsung di China dan Australia, dan akan segera dimulai di AS dan sebagian negara di Eropa. Hal ini diungkapkan juru bicara WHO, Gregory Hartl. Tentang keengganan sejumlah orang untuk divaksinasi, Hartl hanya menegaskan, ”Saya berharap setiap orang yang berkesempatan mendapatkan vaksin tersebut benar-benar bisa mendapatkannya.”
Pihak PBB menyatakan bulan Juni lalu bahwa virus A-H1N1 menyebabkan pandemi influenza dan sejumlah perusahaan telah berkolaborasi membuat vaksin. GlaxoSmithKline mendapat pesanan vaksin dari 22 negara lagi pada dua bulan terakhir sehingga total dosis yang dipesan telah mencapai 440 juta dan nilainya sekitar 3,5 miliar dollar AS, atau sekitar Rp 35 triliun. Perusahaan lain adalah Sanofi-Aventis, Novartis, Baxter, AstraZeneca, dan CSL.(REUTERS/ISW)
POPO, TATANG dan BANYU !
7 years ago
0 komentar:
Post a Comment
Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini