Top Headlines

15 March, 2009

Tips and trick memilih asuransi syariah

Assalamualaikum
Kapitalisme sudah bangkrut dan terbukti tidak bisa menutupi kebusukan yang telah dibuat, and Belakangan ini, wacana untuk ke perekonomiN syariah marak sekali, dalam kurun waktu 6 tahun ini bermunculan lembaga keuangan berlabelkan syariah, baik itu bank syariah, asuransi syariah, pegadaian syariah maupun lembaga pembiayaan syariah. Hal tersebut menandakan bahwa bisnis keuangan syariah merupakan bisnis yang menjadi solutif perekonomiaan saat ini dan seterusnya.




Dilihat dari trend, maraknya lembaga keuangan syariah adalah sesuatu yang wajar, mengingat mayoritas penduduk indonesia adalah muslim, dan juga masyarakat non muslim sudah percaya kepada sistem syariah sendiri sehingga menjadi pangsa pasar yang potensial.
Terlebih lagi bagi asuransi syariah. Dengan makin banyaknya asuransi syariah yang berdiri, tentunya pilihan (calon) nasabah menjadi semakin banyak, bukan hanya satu atau dua perusahaan yang menawarkan berbagai macam features produk, tapi bahkan puluhan perusahaan yang memiliki produk asuransi syariah.




jadi, ada beberapa trik yang perlu kita perhatikan untuk memilih asuransi syariah:

Pengalaman perusahaan dalam menjalankan bisnis asuransi syariah


Seberapa lama perusahaan tersebut menjalankan bisnis asuransi syariah, semakin lama perusahaan berkecimpung dalam bisnis yang dijalaninya, tentunya bisa menggambarkan bagaimana kondisi perusahaan tersebut. Selain itu juga bagaimana pengalaman perusahaan tersebut dalam pembayaran klaim kepada nasabahnya, apa pernah perusahaan tersebut lalai dalam hal pembayaran klaim kepada nasabahnya. Ini menjadi catatan yang harus diperhatikan bagi calon nasabah. Selain itu sebuah perusahaan yang menjalankan asuraasi pun harus memiliki semacam ijin dari pemerintah dan diawasi oleh dewan Asuransi syraiah dibawah departemen agama.


Kejelasan akad (perjanjian asuransi)


Isi perjanjian memegang peranan penting menyangkut status premi kita. Bila akadnya asuransi syariah, seharusnya tidakada istilah "dana hangus"untuk asuransi jiwa, sehingga jika seorang nasabah karena sesuatu hal tidak memperpanjang preminya dan di tahun kedua hendak dicairkan, seharusnya dana premi yang sudah disetor masih ada, walaupun nilanya bukan 100% lagi. Kenapa tidak 100% karena dalam asuransi syaraiah ada dana yang diikhlaskan untuk tolong menolong (tawaun) atau disebut sebagai dana tabarru


Ilustrasi yang diberikan


Sebuah ilustrasi menggambarkan berapa dana yang akan diperoleh calon nasabah untuk masa akhir periode perjanjian. Jika ilustrasi yang diberikan sangat tidak wajar, misal memberikan keuntungan (bagi hasil) di atas bagi hasil bank pada umumnya, kita jangan langsung tergiur, namun kita harus mensikapi dengan bijak. Jangan-jangan nasib dana kita nanti tak tahu kemana. Ingat beberapa contoh nasabah tertipu karena biasanya terbuai dengan ilustrasi yang bombastis.


Kesesuain manfaat yang diberikan


Sebelum membeli produk yang kita inginkan, kita harus baca dulu manfaat dari features produk yang mau kita beli. Misal manfaatnya hanya untuk resiko meninggal, maka kita tidak akan mendapatkan manfaat ketika kita cuma mengalami sakit atau luka-luka karena kecelakaan Atau sebaliknya, yang kita beli adalah produk asuransi kecelakaan saja, maka kita tidak akan mendapatkan manfaat ketika kita terkena penyakit tertentu. Jadi harus jelas apa yang mau kita beli.


Tarif Premi


Tarif premi yang cukup kompetitif dalam arti bukan murahan, bisa dijadikan patokan dalam memilih perusahaan asuransi yang akan kita pilih, Namun ini bukan yang utama, karena bisa jadi dengan premi yang murahan, perusahaan ingin mengeruk dana sebesar-besarnya, sedangkan manfaat asuranasi yang diberikan sudah dipersempit. Misal asuransi mobil hanya dengan rate 1,00% belum tentu akan cukup untuk menutup biaya operasional perusahaan, apalagi untuk bayar klaim.



Demikian tips ringkas untuk bisa dimaklumi, jadi teliti dulu OK

0 komentar:

Post a Comment

Saran dan KIritik terhadap blog ini akan sangat bermanfaat bagi keberlanjutan dan kekreatifan blog ini

LinkWithin

Related Posts with Thumbnails
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More